Rabu, Desember 17, 2008

Sukses Memang Butuh Pengorbanan


Assalamualaikum Wr Wb




Kesuksesan yang nantinya dicapai tidak mungkin tiba-tiba datang begitu saja, banyak perngorbanan yang harus dilalui untuk mencapainya. Bahkan dalam perjalanannya tidak semua orang mampu melaluinya, hanya orang-orang yang siap "membayar harga" sebuah kesuksesan lah yang akan sukses. Oleh karena itu, di dunia ini orang yang memang benar-benar sukses hanyalah terbatas, dan mereka adalah orang-orang yang luar biasa yang mampu melalui proses menuju sukses yang tidak mudah.


Seperti saya saat ini, sekarang kondisi saya benar-benar dari nol, dari utang yang memang cukup banyak, usaha saya dibidang makanan yang sudah tutup sejak awal tahun 2008 karena mengalami rugi. Sehingga saya sekarang harus memulainya kembali semuanya dari nol, mungkin malah dari minus. Dan Alhamdulillah sekarang saya bersama paman baru merintis usaha dibidang otomotif, yaitu jual beli mobil. Bertempat di kalimalang yang beralamat di Jln. KH.Noer Ali No. 1 Kali Malang, atau versi online di http://WarungMobil.blogspot.com. Nama dari Show Room tersebut adalah 2SekawanMotor.


Dari pagi sampai sore saya harus stand by disana, usaha yang memang masih berumur tiga bulan sejak Oktober 2008, sehingga masih benar-benar butuh perhatian lebih. Dan Alhamdulillah sampai sekarang tidak kurang dari 15 mobil yang sudah terjual sejak pertama buka. Tempat saya tinggal dan show room pun lumayan jauh, kira-kira 1 jam perjalanan naik motor. Kadang jenuh juga harus melalui perjalanan setiap hari seperti ini, tapi karena saya enjoy, sehingga hal tersebut dapat dilupakan dengan cepat dan berubah jadi FUN. Bila semuanya dilakukkan dengan FUN maka masalah pun dapat dengan mudah diselesaikan.


Selain itu, saya juga sedang menjalankan bisnis K-LINK. Bisnis ini saya lakukan pada malam harinya. Banyak hal yang saya dapatkan dari bisnis ini, walaupun hanya sampingan, khususnya dalam hal pelatihan-pelatihan sikap yang diperlukan tuk menjadi sukses, dan tentunya penghasilan tambahan juga saya dapatkan dari bisnisK-LINK. Pelatihan yang paling menyentuh di hati dan menggerakan diri saya tuk terus berjuang demi orang yang saya sayangi adalah Training Best Of The Best. Sayangnya saya tak bisa menceritakan tentang training ini, yang pasti training sangat luar biasa. Dan bila Anda distributor K-LINK juga, saya sangat menganjurkan tuk mengikuti training tersebut.


Semua itu saya lakukan siang dan malam, tuk mencapai satu tujuan yaitu kesuksesan. Dan SUKSES adalah HARGA DIRI..


Salam sukses tuk kita semua..


Wassalamualaikum Wr Wb


Powered by Zoundry

Rabu, Agustus 27, 2008

Ramadhan, oh Ramadhan

Assalamualaikum Wr Wb

Sebentar lagi kan Ramadhan nih, saya mengucapakan Mohon Ma'af Lahir Batin ya.. Semoga Ibadah kita di Bulan Ramadhan nanti berjalan dengan baik dan tanpa rintangan yang berarti, Amin..

Curahan Hati Seorang Sahabat

Assalamualaikum Wr Wb

Gimana kabarnya temen-temen..

Saya harap semua sehat. Amin. Kalo lagi kurang sehat, saya do’akan agar segera sehat sehigga bias beraktifitas kembali tanpa kendala. Amin.

Beberapa hari yang lalu teman saya cerita ke saya, memang sih cerita dia seperti curatan hati dia yang seperti “menangis” dengan pekerjaan dia sekarang. Kebetulan kami juga sudah lama tak bertemu, jadi banyak sekali yang kami obrolkan, tapi mayoritas obrolannya adalah sekitar pekerjaannya.

Dia ini sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun di sebuah pabrik garmen yang memproduksi benang jahit. Pada awal bekerja disana dia adalah karyawan kontrak, kemudian beberapa saat kemudian dia pun diangkat menjadi karyawan tetap. Lumayan sih pekerjaan dia, cape juga, karena harus shifting, yang dibagi menjadi 3 shift, yaitu pagi, sore dan malam yang masing-masing shift memiliki jam kerja 8 jam. Dari pekerjaannya dia itu pun sudah cukup banyak perubahan dari segi materi, bias beli motor, TV, Handphone dan lain-lain walalupun dengan cara kredit.

Namun setelah dia jalani pekerjaan ini lebih dari 5 tahun, dia tidak mengalami suatu perubahan yang berarti, dari lima tahun lalu ya dia sama saja, karir gak pernah naik, gaji juga gak pernah naik, saya yakin dia mengeluh seperti ini bukan karena dia tidak bersyukur, tetapi ini adalah sebuah ketakutan akan masa depannya yang dia rasa tak akan indah bila harus tetap bertahan dengan perkerjaannya saat ini. Apalagi perusahaan tempat dia bekerja belum lama ini membuat suatu kebijakan yang tidak memihak pada karyawannya, yaitu merubah status karyawan tetap menjadi kontrak kembali, dan itu dilakukan tidak hanya pada sedikit karyawan tetapi hampir seluruh karyawannya.

Kebijakan yang membuat ham pir semua karyawan berpikir ulang harus meneruskan bekerja disana atau tidak. Teman saya ini masih muda, lebih tua satu tahun dari saya, saat ini dia masih berusia 24 tahun, dia memiliki ketakutan yang luar biasa bila masih terus melanjutkan bekerja disana, dia masih bisa berkembang pesat di usia yang memang masih relatif muda tersebut. Dan dia minta pendapat saya pada saat itu, apakah keputusannya untuk keluar dari perusahaan tempat dia bekerja sekarang adalah tepat, dia bilang ingin mencari pengalaman lain yang selama ini waktunya habis di tempat bekerja sekarang, dia terkekang disana. Hatinya sangat sakit menurut saya, saya bisa merasakannya dari setiap kata yang keluar dari mulutnya, rintihan kesakitan yang saya yakin dapat membuat kehidupannya berubah di masa depan, dan InsyaAlloh akan jauh lebih baik dari kondisi saat ini.

Dia ingin suatu perubahan demi masa depannya. Saya sungguh tak bisa menahan keinginannya itu. Dia memiliki keberanian yang luar biasa untuk mewujudkan suatu perubahan menjadi lebih baik di masa depan. Dan dia pun sudah memutuskan setelah lebaran nanti akan keluar dari pekerjaan yang selama ini membuat dia terkekang. Moment yang tepat menurut saya, setelah Bulan Ramadhan memasuki bulan Syawal yang berarti kemenangan dia memutuskan untuk melakukan perubahan demi masa depannya.

Saya dukung kamu sobat!!

Dan akhirnya kami merencanakan sebuah bisnis yang akan dijalankan bersama, dan kami akan mencapai kesuksesan bersama di masa depan, dan itu secepatnya akan tercapai.

Yang menjadi kunci di sini adalah sebuah keberanian yang luar biasa untuk melakukan perubahan demi mewujudkan impian-impiannya. Keberanian inilah yang akan mendatangkan keajaiban bagi orang-orang yang berani berubah menjadi lebih baik di masa depan. Jarang orang yang seperti ini, apalagi orang itu sudah berada di Comfort Zone.

Berani Berubah, Take Action, Maka Keajaiban Akan Datang !!
Go To Success !!


Wassalamualaikum Wr Wb

Jumat, Agustus 22, 2008

Flash Back : Pengalaman Pertama Bisnis

Kemaren, 21 Agustus 2008 saya berkunjung ke Panasonic, tepatnya ke Gedung Techno School, dimana Institut Kemandirian berada disana. Maksud saya berkunjung kesana adalah menemui salah satu guru bisnis saya yaitu Bang Jay, penulis buku Monyet Aja Bisa Cari Duit !. Terakhir bertemu Bang Jay sekitar bulan July di Purwokerto, setelah Roadshow bersama salah satu event organizer disana..

Dalam pertemuan kali ini saya membicarakan tentang rencana seminar yang akan diadakan bersama Bang Jay di Purwokerto, yang bertajuk Dare To Be An Entrepreneur!, yang saya adalah salah satu organizernya bekerja sama dengan Kayyisu Excellent. Di tengah-tengah obrolan, beliau memberikan hadiah kepada saya berupa buku karyanya yang berjudul Monyet Aja Bisa Cari Duit !. Terima kasih banyak nih Bang Jay.. Tetapi saya juga mau tetap beli koq Bang Jay, jadi nanti yang satunya bisa dipinjemin ke temen yang memang ingin jadi pengusaha, yah itung-itung nyebarin virusnya Bang Jay..

Kemudian karena penasaran dengan isi dari buku tersebut, saya gak sabar tuk membacanya, tapi karena lumayan sibuk juga di hari itu, saya baru sempet baca pada malam harinya. Eh pas baca bukunya, ternyata asik bangat bukunya dibaca, gampang dipahami, dan mengalir dengan konsep tanya jawab khas Bang Jay, dan gak perlu pendidikan tinggi untuk mengerti tulisan-tulisan Bang Jay di buku ini.

Nah kan yang jadi penanya di buku itu adalah seorang anak muda yang masih kuliah tapi juga punya keinginan untuk berbisnis, yang kebingungan mau bisnis apa dengan modal cash yang sangat terbatas. Cerita itu menarik perhatian saya untuk membuat tulisan ini. Saya teringat pada saat saya pertama kali mengerti bisnis dan mulai take action tuk berbisnis.

Nah jadi saat itu, kalo gak salah pada tahun 2004, berarti saya baru semester 4, saya ikut sebuah seminar entrepreneurship yang diadakan sebuah lembaga di Universitas Jenderal Soedirman, yang pada saat itu adalah seminar entrepreneur pertama saya. Ketika itu yang menjadi pembicara adalah Pak Purdi E. Chandra, Pendiri Primagama, yang sebelum seminar tersebut saya belum mengenal siapa beliau. Sejak saat itu lah saya mulai tertarik semua hal yang berkaitan dengan bisnis, namun baru sekedar tertarik saja. Belum ada Action-nya.

Pada seminar tersebut, Pak Purdi memberikan tantangan pada para hadirin di seminar tersebut yang berjumlah tidak kurang dari 200 orang. Dari tantangan tersebut di ambil 20 orang untuk Nyantrik Bisnis di kediamannya di Yogyakarta. Tantangan tersebut berupa membuat ide bisnis dan diseleksi sampai dapat 20 orang yang berhak ikut ke Yogya. Saat itu, ide bisnis yang saya ikutkan adalah ide bisnis sebuah usaha di bidang musik, dan Alhamdulillah dengan ide bisnis tersebut, saya itu terpilih menjadi salah satu yang berhak ikut Nyantrik ke Yogya.

Selama 2 hari di Yogya, saya dan 19 orang lainnya diberikan mentoring bisnis oleh beberapa mentor Entrepreneur University, termasuk Pak Purdi sendiri. Kami semua menginap di rumahnya, kami diajarkan dzikir pengusaha oleh Mbah Ndung pada malam harinya. Namun yang menarik adalah ketika kami di ajak ke suatu desa yang cukup jauh dari kota, yaitu desa Code di daerah Bantul. Kami kesana diajak Pak Purdi untuk melihat bahwa di desa yang terbilang terpencil dan jauh dari kota terdapat sebuah bisnis yang beromzet jutaan setiap malamnya, karena usaha ini memang hanya buka pada malam hari. Saya benar-benar takjub tak percaya, ada bisnis yang jauh dari keramaian tapi bisa ramai sekali seperti itu, bahkan yang datang kesana paling banyak bermobil semua. (Ya iya lah, secara kalo mau masuk kesana gak ada kendaraan umum, yah masa mau jalan kaki, gempor nanti).

Terhitung sejak kepulangan dari Nyantrik bareng Pak Purdi itulah saya berani mengambil keputusan untuk menjadikan bisnis adalah jalan hidup saya satu-satunya, gak ada kata lain.

Tidak lama kemudian, masih di tahun 2004, saya memutuskan Action bisnis yang pertama kali adalah Jasa Pengetikan. Saya mencoba melakukan suatu hal yang berbeda dengan Jasa Pengetikan yang lain, yaitu dengan layanan antar jemput, jadi customer tinggal sms saya alamatnya dimana, kemudian saya datangi kesana, kemudian menentukan waktu deadline ketikannya, naskah saya bawa ke tempat saya, kemudian setelah selesai, saya usahakan selalu menyelesaikan sebelum deadline, saya kirim hasil ketikan yang sudah jadi ke customer. Hanya seperti itu yang saya lakukan, dan ketika itu saya hanya menggunakan satu unit komputer saja. Usaha yang sangat simpel, tidak membutuhkan modal cash banyak, yang penting ada kemauan yang besar (bukan kemaluan yang besar) dan Action, seperti yang diceritakan dalam buku Monyet Aja Bisa Cari Duit!.. dan kebetulan pengalaman saya ini sama dengan yang dituliskan Bang Jay di buku Monyet Aja Bisa Cari Duit! pada halaman 16.

Sejak saat itulah saya terus menekuni dunia bisnis sampai sekarang walaupun belum ada bisnis saya yang terbilang mapan, tapi saya banyak mendapatkan pelajaran berharga dari semua bisnis yang pernah dan sedang saya jalani ini. Karena saya yakin, suatu saat pasti saya akan punya bisnis yang mapan, paling tidak 2 tahun ke depan yaitu tahun 2010.

Dan sejak saya bergabung dalam Komunitas Bisnis Tangan Di Atas (TDA), saya merasakan mendapatkan banyak hal berharga yang dapat saya pelajari dan lakukan dalam mencapai percepatan bisnis saya ke depan, yang ini tidak saya dapatkan di tempat lain. Memang TDA is The Best..

Salam FUNtastic

NB:
Bang Jay, terima kasih bukunya ya..
Sampai ketemu di Purwokerto tanggal 30 Agustus 2008

Kamis, Agustus 21, 2008

DARE TO BE AN ENTREPENEUR

DARE TO BE AN ENTREPENEUR
Bagaimana Menjadi Pengusaha Dalam 100 Hari atau Kurang !!!

Bersama : Ir. Zainal Abidin (Bang Jay)
Penulis buku "Monyet Aja Bisa Cari Duit"

bertempat di Hall Rumah Makan Pondok Duyung, Purwokerto
Tanggal 30 Agustus 2008, jam 15.28 - selesai

Akan mengupas tentang :
1. Bagaimana menggaransi anda untuk menjadi pengusaha sukses dalam waktu maksimal 100 hari!
2. Bagaimana langkah praktis memulai usaha dengan modal NOL bahkan MINUS!
3. Bagaimana merubah mindset dari pekerja menjadi pengusaha!
4. Bagaimana memperbesar bisnis anda?


Seminar ini Ditujukan Kepada :
1. Pengusaha
2. Mahasiswa yang ingin jadi pengusaha
3. Karyawan yang ingin jadi pengusaha
4. Ibu rumah tangga yang ingin jadi pengusaha


Investasi :
Normal Rp 100.000
Pembayaran sebelum tanggal 29 Agustus 2008
Rp 50.000 GRATIS buku "Monyet Aja Bisa Cari Duit" (Terbatas)
Rp 35.000 tanpa buku

Pendaftaran :
1. Toko Buku Gramedia Purwokerto
2. Toko Buku Mutiara Purwokerto
3. Toko Buku Mutiara Purballingga
4. Toko Buku Senyumuslim
5. Bank Syariah Mandiri
6. Bank Syariah Bina Amanah Satria
7. Jogja Bursa Buku
8. Via Telp/SMS
Eka 08567 18 1177
Ryan 0281 7900797

Jumat, Agustus 08, 2008

Pengalaman Pertama (kembali) di Jakarta

Alhamdulillah, saya sekarang sudah kembali ke Jakarta dan siap berbisnis di Jakarta, walaupun masih minim pengetahuan tentang bisnis di Jakarta, ya ora opo opo, sing penting Take Action..

Tepatnya tgl 4 Agustus saya berangkat pulang kembali ke Jakarta dari Purwokerto dan sehari sebelumnya dari Banjarnegara menemui calon istri saya yang kebetulan Take Action di sana. Berat memang meninggalkan kota Purwokerto yang penuh dengan kenangan selama 6 tahun saya di sana untuk menuntut ilmu kuliahan, dan bukan hanya itu saja, yang paling berat adalah meninggalkan calon istri saya, karena selama ini kami belum pernah long distance relationship.


Tetapi semua ini harus dilakukan, karena saya melakukan ini juga demi mewujudkan impian saya untuk menikahinya akhir tahun ini, pembaca sekalian saya mohon do’anya agar impian saya itu bisa diwujudkan...

Terima kasih atas do’anya teman-teman..

Hari pertama di Jakarta, tepatnya tgl 5 Agustus hari selasa lalu, banyak yang tiba-tiba perhatian ke saya, tetapi intinya tetap sama. Pertama, anaknya teman ibu saya ke rumah membawakan bahan batik seragam untuk ibu saya, yang notabene seragam itu nantinya akan dipakai saat pernikahan dia yang akan dilangsungkan bulan ini. Dia bilang, ”ka, kalo mau nikah, kamu mesti kerja dulu dong”. ”Waduh”, dalam hati saya, dalem banget nih ngomongnya.. tapi kan saya mau bisnis, katanya mending kerja aja dulu, biar ada pendapatan yang ”aman” untuk keluarga.. Yah sudah lah, anggep aja angin lalu.. hehehe

Terus yang kedua, adiknya ibu saya, atau kata lainnya bisa disebut om, pakle, paman, atau apalah itu, nelpon saya, yang sepertinya sudah tau keberadaan saya di Jakarta, dalam pembicaraan di telp, pakle saya itu memberi tau kalau di Bank Indonesia sedang ada lowongan kerja, coba aja ka apply ke sana, caranya masuk ke situsnya aja di www.bi.go.id. Saya jawab, iya nanti saya coba liat. Hehehe tapi sampai sekarang belum saya liat..

Terus yang ketiga, di malam harinya, waktu itu saya janjian kumpul di tempat temen SMA, mau kumpul aja gitu, eh gak taunya sekalian mau ngomongin reunian. Udah selesai ngomongin reunian, saya ngomong ke temen-temen, ”do’ain ya, saya punya impian akhir tahun ini mau nikah”. Eh jawabannya ya pasti di do’ain lah, tapi kamu cari kerja dulu dong, biar ada penghasilan yang ”aman” tuk nafkahin, kalo bisnis kan bisa tuk sampingan aja, sambil ngasih banyak informasi lowongan kerja disini dan disitu... ”Waduh”, jadi bingung lagi nih, sebenerya ada apaan sih hari ini, kayaknya orang-orang pada ngomongin cari kerja mulu, ampe ada yang nyariin lowongan kerja segala lagi. Tapi gak apa-apa deh.

Sebenernya saya juga mau nanya nih, mana sih yang lebih penting, nyari kerja atau nyari uang (rejeki)? Ada yang bisa jawab gak? Kalo mau jawab ngisi di shoutbox aja ya, atao kirim e-mail aja ke bakul.mie@gmail.com, ok!!

Saya coba jawab sendiri ya, tapi kalo temen-temen ada yang punya jawaban lain ya monggo, boten nopo-nopo. Menurut saya sih kalau kita niatnya nyari kerja nanti yang dapat kerjaannya banyak tapi penghasilan pas-pasan, dikit gitu deh, dan itu akan berlangsung dalam tempo waktu yang cukup lama, contoh : kerja di kantor swasta, pegawai negeri, buruh, supir, atau masih banyak lagi yang lainnya. Tapi kalau niatnya nyari uang (yang halal tentunya), banyak cara, salah satunya berdagang atau berbisnis. Memang di awal membangun bisnis lebih menyakitkan, tapi biasanya itu tidak lama, kalau tetep fokus pasti kesuksesan akan diraih, dan tentunya selain kita mendapatkan uang (rejeki) kita juga bisa bermanfaat pada orang lain, contohnya kita bisa merekrut karyawan dan menggajinya.

Tapi itu kan menurut saya, belum tentu sama dengan temen-temen yang lain..

Pokoknya apapun itu, mau nyari kerja atau nyari uang, tujuannya toh tetep sama yaitu kesejahteraan, tinggal mana jalan yang lebih cepat aja yang dipilih..

Saya pribadi sih dari semenjak kuliah sudah memutuskan untuk tidak mencari kerja dan memilih jalan menjemput rejeki melalui bisnis, kalau gak salah kan ada hadist yng menyatakan bahwa ”sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada di jalan berdagang/bisnis”. Saya yakin akan hal itu..

Oke segini dulu tulisan saya yang pertama di Jakarta.
Sukses selalu and See you at the TOP!!

Minggu, Juli 06, 2008

15 Ciri Pria Berbakat Kaya

Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.

1. BEBERAPA REKENING
Lihat apakah kekasih Anda punya rekning bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos pnghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.

2. SUKA MENOLONG
Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.

3. PUNYA CITA-CITA
Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takkut ada mmpi yang tampaknya mustahil.

4. TAK BERHOBI SPESIFIK
Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu. 5. BUTA HARGA Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.

6. HIDUNG BISNIS
Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), "Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba." Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.

7. PEKERJA KERAS
Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.

8. KEAHLIAN KHUSUS
Perhatikan deh, apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khsuus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung
survive dalam hidupnya.

9. BANYAK TEMAN
Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah atau kantornya. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas. Sehingga, ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).

10. MEMELIHARA PERTEMANAN
Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya, Anda tidak perlu kesal, karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.

11. MUDAH BERTEMAN
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga, dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.

12. PERCAYA DIRI
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.

13. FOKUS
Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.

14. OPTIMIS
Hampir tidak pernah Anda mendengar, "Ah, susah", Enggak bisa", "Mustahil aku bisa melakukannya", "Malas ah", dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit
survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.

15. SEHAT
Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat.

Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, "Hidupmu terjamin sampai kapan pun, Sayang." Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti, dan Anda bisa tertawa bersamanya.



-tulisan ini adalah e-mail dari firmansyah@wika.co.id-

Kamis, Juni 26, 2008

Sebuah Renungan Untuk Sang Ayah

Assalamualaikum Wr Wb

Rekan-rekan semuanya..

Saya pernah mendengarkan cerita yang sangat menyentuh sekali tentang pentingnya sebuah kebebasan waktu. Yang saya maksud adalah kebebasan waktu yang dicapai setelah kebebasan finansial sudah terpenuhi.

Mungkin juga rekan-rekan juga sudah pernah dengar cerita ini, tetapi menurut saya cerita ini penting untuk saya posting di blog saya. Semoga cerita ini akan bermanfaat bagi kita semua dan dapat mengetuk hati kita.

Pada suatu malam waktu menunjukkan hampir jam 9 malam, seorang Bapak baru saja pulang dari kantor dan biasanya memang selalu pulang sekitar jam 9 malam. Bapak tersebut bekerja di salah satu perusahaan swasta yang cukup besar di Jakarta.

Pada malam itu terjadi suatu keanehan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Ketika bapak itu pulang sekitar jam 9, dan mengetuk pintu rumahnya. TIba-tiba yang membukakan pintu rumah adalah anaknya yang masih berumur 6 tahun, sebut saja ia Ananda.

Ayah : "Assalamualaikum"
Ananda : "Waalaikumsalam"
Ayah : "Lho koq kamu belum tidur Nanda?"
Ananda : "Nanda menunggu ayah pulang"
Ayah : "Ooo begitu, nah sekarang kan ayah sudah pulang, ayo sekarang kamu tidur,

sudah malam"
Ananda : "Nanda belum mau tidur ayah"
Ayah : "Kenapa ?"
Ananda : "Ayah, Nanda boleh tanya tidak ?"
Ayah : "Nanda mau tanya apa ?"
Ananda : "Gaji ayah berapa sih ?"
Ayah : "Lho koq tiba-tiba tanya seperti itu ?"
Ananda : "Nanda mau tau aja"
Ayah : "Nah sekarang Nanda itung sendiri ya, gaji Ayah Rp 400.000 untuk 10 Jam

kerja"

Ananda langsung berlari ke kamar mengambil kalkulator, dan menghitungnya..

Ananda : "Ayah, Nanda sudah hitung, berarti gaji Ayah 1 Jamnya Rp 40.000 ya ?"
Ayah : "Kamu pintar Nanda"
Ayah : " Ya sudah, sekarang kan Nanda sudah tau, berarti Nanda sekarang tidur dulu,
sekarang sudah malam"
Ananda : "Nanda belum mau tidur Ayah"
Ayah : "Kenapa ?"
Ananda : "Nanda mau pinjam uang Ayah, boleh kan ?"
Ayah : "Untuk apa malam-malam begini ?, Besok saja !!! Sekarang kamu tidur"
(dengan nada yang agak keras)

Ananda kaget dengan bentakan Ayahnya, dan kemudian berlari ke kamar sambil menangis..
Kemudian sang Ayah mandi. Setelah selesai mandi, sang Ayah menghampiri kamar Ananda. Dan ternyata Ananda bekum tidur dan masih menangis sedih..

Ayah : "Loh koq belum tidur juga Nanda ?"
Ayah : "Ma'afin Ayah ya tadi membentak Nanda"
Ayah : "Memang tadi Nanda mau pinjam uang untuk apa sih ? kalau untuk beli mainan,
besok Ayah pasti belikan"
Ananda : "Nanda tidak mau mainan, Nanda cuma mau pinjam uang Ayah Rp 5.000 saja"

Nah ternyata si Ananda ini punya keinginan untuk bermain Ular Tangga dengan Ayahnya sekitar 30 menit saja..

Ayah : "Memang untuk apa uang Rp 5.000 malam-malam gini ?"
Ananda : "Nanda hanya ingin bermain Ular Tangga dengan Ayah, 30 menit saja"
Ananda : "Tadi kan Ayah bilang, bahwa gaji Ayah itu Rp. 40.000 per jamnya, sedangkan
Nanda hanya punya uang Rp 15.000, jadinya uang Nanda kurang Rp 5.000

kalau ingin mengganti gaji yang hilang karena bermain Ular Tangga dengan
Nanda selama 30 menit"

Mendengar Ananda berbicara seperti itu sang Ayah menangis dan memeluk Ananda sambil seraya berkata, "Nanda, Ma'afkan Ayah ya sayang..."



Dari cerita itu kita bisa simpulkan, bahwa banyak sekali orang yang terlalu sibuk untuk mencari uang dan mengahabiskan waktunya hanya untuk mencari uang, mereka berangkat pagi saat anaknya masih tidur dan mereka pulang larut malam saat anaknya sudah tertidur. Bahkan mungkin saja mereka tidak tahu berapa tinggi sang anak, yang mereka tahu adalah panjang sang anak, karena mereka mengukurnya pada saat anaknya tidur.

Sang Anak tidak peduli dengan alasan sang Ayah yang katanya bekerja untuknya, yang mereka inginkan hanya bersenang-senang dan perhatian yang lebih dari sang Ayah.

Dan menurut saya cerita ini menjelaskan tentang pentingnya sebuah kebebasan waktu.
Dan kebebasan waktu tidak mungkin kita capai melalui jalan sebagai karyawan (TDB) yang selalu terikat dengan waktu, setiap hari harus masuk pagi dan pulang sore bahkan malam. Untuk mencapai kebebasan waktu kita harus memilih jalan sebagai Pengusaha (TDA).

Ayo kita dari sekarang bangun kerajaan bisnis dan pada akhirnya suatu saat kelak pada saat bisnis kita sudah besar kita dapat menikmati kebebasan finansial dan kebebasan waktu..


Salam FUNtastic

---ditulis saat lagi nunggu service motor di Yamaha Mataram Sakti Purwokerto yang ada fasilitas hotspotnya---

Kamis, Mei 08, 2008

Go To Success

Salah satu Kunci Kesuksesan adalah : Kita harus tetap setia pada proses yang dijalanin, walau pahit sekalipun, dan juga kita harus tetap FOKUS pada IMPIAN kita atau GOAL kita.

Pokoknya walaupun prosesnya susah bangat, sampai kita harus berjuang 1/2 mati atau bahkan ada yang sampai 3/4 mati, kita harus bisa menikmati prosesnya. Dan jangan pernah lupa akan impian-impian kita, karena dibalik sebuah impian ada kekuatan yang sangat luar biasa yang bisa mengalahkan rintangan apa pun..

Salam Sukses

Sabtu, April 12, 2008

Apakah ini yang dinamakan LoA ?

  Alhamdulillah saya bisa posting di blog lagi setelah lebih dari dua bulan gak di update. Ternyata lama juga ya saya gak posting di blog..

Saya ingin bercerita pengalaman yang menurut saya luar biasa, yaitu pengalaman pada saat proses menyelesaikan studi saya.

Dalam perjalanan saya menyelesaikan tugas akhir banyak sekali rintangan-rintangan yang harus dihadapi, dan kemudian akhirnya tugas akhir saya dapat diseminarkan pada bulan Januari 2008. Harapan saya setelah seminar skripsi perjalanan saya untuk mencapai kelulusan sebagai Sarjana Ekonomi semakin mudah, saya menargetkan dapat diwisuda pada bulan Maret 2008.. Namun yang terjadi adalah Dosen Penguji skripsi saya meminta untuk mengganti atau menambahkan variabel pada penelitian saya dengan alasan hasil penelitian saya itu distorsi atau tidak sesuai dengan teori.

Akhirnya saya mencoba menambahkan variabel penelitian, namun sudah berkali-kali dianalisis ulang dengan variabel yang baru ternyata hasilnya pun tambah distorsi. Saya coba lagi dengan variabel yang lainnya, ternyata hasilnya pun sama saja. Kemudian saya memberanikan diri untuk menghadap Dosen Penguji dan menunjukkan hasil penelitian yang baru. Setelah melihat hasil penelitian yang baru, beliau agak bingung juga, dan akhirnya meminta saya untuk menggunakan penelitian yang pertama walaupun distorsi, namun dengan catatan harus dijelaskan mengapa terjadi seperti itu.

Dari skripsi saya ini dapat disebutkan bahwa dunia nyata itu berbeda dengan teori, dan menurut saya hal itu adalah hal yang cukup wajar.

Kemudian proses menuju wisuda semakin sempit, karena waktu itu diumumkan bahwa sidang pendadaran terakhir untuk wisuda maret adalah tanggal 23 Februari 2008, dan pendaftarannya adalah tanggal 18 Februari 2008. Sedangkan saya belum juga ujian skripsi, karena masih revisi sedikit. Namun tetap berusaha mengejar itu, saya terus menyelesaikan urusan skripsi, dan Alhamdulillah ujian skripsi pun dapat dilakukan. Tetapi setelah tetep dicoba dengan tetep memiliki keinginan yang sangat kuat untuk wisuda Maret 2008, ternyata saya tidak dapat ikut sidang pendadaran untuk tanggal 23 Februari 2008, karena urusan skripsi masih belum selesai.

Ya sudah saya pasrah dan ikhlas menerima itu, dan mengubah target saya, menjadi sidang pendadaran Maret 2008 dan wisuda Juli 2008. Dengan benar-banar pasrah, saya tetap menyelesaikan skripsi. Dan akhirnya skripsi dapat selesai tanggal 22 Februari dan di acc untuk disetujui dan kemudian dijilid.

Pada hari yang sama saya mendengar informasi bahwa sidang pendadaran terakhir untuk wisuda Maret 2008 yang tadinya 23 Februari ditambah satu kali lagi yaitu tanggal 29 Februari 2008 dengan pendaftran paling lambat 25 Februari 2008.

Secercah harapan untuk wisuda Maret 2008 kembali muncul, dan sinar itu sangat terang. Ini yang saya sebut sebuah kehendak Alloh yang sangat luar biasa bagi orang yang mau berusaha dan pada akhirnya pasrah pada kuasa-Nya.

Tetapi kemudian saya juga bertanya dalam hati, Apakah ini yang dinamakan LoA (Law of Attraction)?

Apa pun itu namanya, yang pasti itu adalah nikmat yang Alloh berikan untuk saya..

Dan kemudian saya daftar sidang pendadaran pada tanggal 25 Februari. Selama sisa waktu sebelum tanggal 29 Februari saya belajar dan mengulang materi kuliah yang pernah saya dapat selama kuliah untuk persiapan sidang pendadaran.

Hari Jumat, 29 Februari 2008 saya sidang pendadaran, yang pada hari itu hanya diikuti oleh empat orang Mahasiswa dari jurusan IESP. Sekitar jam 9 pagi saya dipanggil untuk masuk ruangan sidang, ruangan yang menurut kebanyakan mahasiswa adalah ruangan yang sangat menegangkan. Kemudian saya memasukinya, awalnya memang agak gerogi, empat orang dosen sudah siap untuk ”menyerang” dengan pertanyaan-pertanyaan. Dan pada hari itu saya mendapatkan Tim Dosen penguji pendadaran yang menurut kebanyakan mahasiswa adalah Tim yang paling menakutkan, dan punya julukan Trio Angel. Saya berusaha tidak peduli dengan momok yang menakutkan seperti itu.

Kemudian pada saat pertama masuk dan duduk dihadapan dosen saya berusaha mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang, yaitu dengan ngobrol santai dan sedikit basa-basi. Karena saat ngobrol itu sang dosen menanyakan,”mas, angkatan berapa? 2002 kan? Koq baru mau lulus sekarang?”. Menurut saya itu sebuah pertanyaan yang sangat bagus. Saya menjawab dengan menceritakan bisnis-bisnis yang pernah saya lakukan dan sedang saya jalani. Dan karena bisnis-bisnis itu saya sempat mengorbankan kuliah saya sesaat.

Mendengarkan cerita saya sang dosen mulai tertarik dengan saya yang mahasiswa tetapi juga punya bisnis. Padahal menurut saya sudah banyak mahasiswa yang melakukan hal yang sama dengan saya. Tetapi mungkin bagi dosen tersebut hal itu menarik. Setelah menceritakan perjalanan bisnis saya, suasana yang tadi sedikit tegang berubah menjadi santai dan penuh dengan canda serta tawa. Dan pada saat saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dosen pun dapat lebih tenang walaupun ada banyak juga pertanyaan yang saya jawab tidak sesuai dengan teori melainkan berdasarkan logika dan kenyataan, yang menurut dosen jawaban-jawaban saya salah, karena beliau berpatokan pada teori.

Dan akhirnya sidang pendadaran pun selesai sekitar jam 10.30 AM, saya keluar ruangan dengan perasaan yang penuh dengan tanya, lulus gak ya...

Saat yang ditunggu-tunggu pun datang, yaitu saat pembacaan pengumuman kelulusan yang disampaikan oleh Dekan. Dekan kemudian menyampaikan, ”Saudara Eka Kurniawan Untoro, Saudara dinyatakan LULUS”. Alhamdulillah...

Dan saya akhirnya diwisuda pada tanggal 29 Maret 2008 kemaren diantara 999 orang wisudawan dan wisudawati yang lain dengan gelar Sarjana Ekonomi, plong rasanya..

Sekarang saya sudah benar full dan siap fight di dunia bisnis.

Salam FUNtastic

Kamis, Januari 31, 2008

Bertemu Pak Zainal Abidin di Baturraden (bagian 2) + Wahyu Saidi

Ini masih ada sambungan dengan posting sebelumnya. Pada hari berikutnya 24 Januari 2008 saya kembali bertemu dengan Pak Zainal, kali ini tepat pada saat acara di Hotel Rossenda. Dan juga saya mendapat kesempatan kembali bertemu dan sharing dengan Pak Wahyu Saidi, owner Bakmi Langgara Group. Setelah beberapa bulan yang lalu saya bertemu beliau pada acara di kampus. Hal ini sungguh luar biasa bagi saya, bertemu dua orang hebat sekaligus dan berkesempatan belajar pada beliau berdua.

Acara tersebut sangat luar biasa menurut saya, Pak Zainal dan Pak Wahyu dapat “menyihir” peserta menjadi lebih semangat dan termotivasi serta menumbuhkan mental wirausaha dalam diri para peserta yang sebagian besar adalah masyarakat yang tinggal di hutan dan pinggir hutan. Peserta sangat antusias saat mendengarkan ceramah dari beliau berdua.

Dan tentunya ceramah itu juga sangat bermanfaat bagi saya. Semakin termotivasi diri saya dalam menjalankan bisnis.

wahyu saidi - eka kurniawan - zainal abidin

Pertemuan dengan Pak Wahyu kali ini mengingatkan saya saat sharing dengan beliau saat beliau ke Purwokerto pada kesempatam sebelumnya, beliau memberi saran pada saya, yaitu “kembali ke Jakarta”, dan sekarang jawaban dari problem bisnis saya di purwokerto adalah kembali ke Jakarta persis seperti yang beliau sarankan pada saya saat itu. Terima kasih Pak Wahyu Saidi, Alumni ITB, Tukang Bakmi.


Acara di Baturraden selesai sekitar pukul 12.00 siang, tapi pertemuan saya dengan beliau berdua tidak berhenti sampai saat itu saja, tapi saya ikut ke Purbalingga untuk kembali belajar dengan beliau, karena Pak Zainal dan Pak Wahyu pada hari itu juga diundang oleh pihak Kabupaten Purbalingga yang bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UNSOED -fakultas saat Pak Zainal kuliah di Unsoed-. Peserta pada acara ini memiliki latar belakang yang berbeda sekali dengan perserta saat di Baturraden, yaitu para PNS Pemkab Purbalingga, Pengusaha, bahkan Wakil Bupati Purbalingga pun tidak beranjak dari tempat duduknya sampai acara selesai. Sungguh luar biasa “magnet” dari Pak Zainal dan Pak Wahyu, semua peserta baik itu “wong alas” maupun PNS Pemkab Purbalingga dan Pengusaha sangat antusias dalam mengikuti ceramah beliau berdua.

Setelah acara selesai saya pun berpisah dengan Sang Guru, Pak Zainal dan Pak Wahyu, Terima kasih. Saat bisnis saya di Jakarta nanti berjalan, mohon bimbingannya yang Pak..

Sampai ketemu Pak Wahyu dan Pak Zainal

Salam FUNtastic

Bertemu Pak Zainal Abidin di Baturraden

Tanggal 23 Januari 2008, TDA barlingmascakebo kedatangan tamu dari TDA Jakarta. Tamu tersebut adalah Pak Zainal Abidin, yang datang ke purwokerto untuk memberi materi kewirausahaan pada acara yang diadakan oleh “wong alas”. Acara tersebut diadakan tanggal 24 Januari 2008 di Baturraden dan Purbalingga.

Di tengah-tengah kesibukannya, Pak Zainal menyempatkan bertemu dengan kami, TDA Barlingmascakebo. Banyak hal yang kami dapat, khususnya untuk saya sebagai bekal untuk menghadapi perjalanan membangun “kerajaan bisnis” saya. Beliau memberikan materi yang menurut saya merupakan hal yang baru, dan materi tersebut pasti sangat membantu saya.

Kemudian pada “obrolan-obrolan” selanjutnya didapati bahwa ternyata Pak Zainal Abidin merupakan Alumni Fakultas Peternakan Unsoed. Saya tak menyangka di TDA ternyata ada alumni Unsoed, suatu kebanggaan bagi saya ada alumni Unsoed yang sukses sebagai TDA / wirausaha. Pak Zainal, kita satu Almamater, saya juga UNSOED pak.

Pak Zainal sungguh hebat, saat kuliah dulu beliau sudah punya bisnis yang menurut saya sangat hebat, yaitu jualan kambing, dengan omzet per minggu yang luar biasa. Dalam hati saya bilang, GILA, masih kuliah dah bisnis kambing dengan omzet yang GILA pula. Saya berpikir kenapa bisnis kambing yang dipilih, biasanya kan mahasiswa kalo punya bisnis masih memikirkan gengsi dalam bisnis.

Perjalanan bisnis beliau sangat luar biasa. Jatuh bangun sudah pernah dirasakan, intinya yaitu GAGAL, bangkit lagi, GAGAL lagi, bangkit lagi, GAGAL lagi, bangkit lagi dan akhirnya akan ketemu ujungnya yaitu SUKSES.


Kehebatan beliau lainnya adalah dengan mendirikan Institut Kemandirian, yaitu sebuah lembaga pendidikan untuk para pengangguran dengan outputnya nanti adalah sebagai pekerja yang handal dan atau wirausaha yang tangguh. Hebatnya lagi lembaga pendidikan tersebut dapat dinikmati dengan GRATIS, dengan syarat komitmen yang tinggi dalam menjalankan pendidikan tersebut. Sebuah konsep yang Unik. Dan ada lagi yang membuat saya kagum, ternyata Pak Zainal juga seorang penulis dengan lebih 90 judul buku.

Saya masih gak menyangka, ada alumni UNSOED yang sangat luar biasa seperti beliau. Sukses untuk Pak Zainal Abidin.

Terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk bertemu member TDA Purwokerto dan sekitarnya.


Salam FUNtastic

Senin, Januari 07, 2008

Alhamdulillah, Jawaban itu Sudah Kutemukan

Postingan kali ini masih ada hubungan dengan postingan sebelumnya yang tentang kebingungan nasib bisnis saya setelah kontrakan tempat habis. Tetapi bedanya dengan yang lalu adalah, postingan kali ini bersifat positif, bukan negative lagi seperti sebelumnya.

Jadi ceritanya gini, waktu bulan Desember 2007, pada saat kebingungan itu menghinggapi, saya konsultasi dengan orang tua, beberapa teman-teman TDA, dan teman-teman lain yang juga bisnis. Jawaban mereka semuanya seragam yaitu bisnis saya pindah ke Jakarta.

Kemudian saya pertimbangkan masak-masak, yang tadi idealisnya saya adalah bisnis di Purwokerto sampai bisa maju dan berkembang baru kemudian saya bisnis di Jakarta, tetapi ternyata bisnis itu bukan idealis tetapi realistis, akhirnya saya pun berubah pikiran dan memutuskan untuk berbisnis di Jakarta.

Jadi waktu saya ngobrol dengan Pak Roni di kantornya, Pak Roni bilang seperti ini, “kalo sukses bisnis di daerah belum tentu bisa sukses di Jakarta, tapi kalo sukses bisnis di Jakarta kemungkinan sukses di daerah akan lebih besar”. Terima kasih Pak Roni atas sarannya.

Selain itu saya jadi teringat pesan Pak Wahyu Saidi beberapa bulan yang lalu saat saya dengan beliau bertemu di Purwokerto setelah beliau memberi materi seminar bisnis di Unsoed. Pesan itu berbunyi, “Kembali ke Jakarta”, pesan itu terucap dari beliau setelah saya konsultasi bisnis dengan beliau yang kebetulan bidang bisnisnya sama dengan saya yaitu mie.

Jadi memang benar bisnis itu adalah real bukan sebuah idealis semata. Kemudian saya berpikir saya harus siap menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam menjalankan bisnis, bukan semata-mata saya mempertahankan idealis saya.

Kemudian ada lagi saran dari Mas Arif, yaitu kalo memang memutuskan untuk pindah kemanapun (Pada waktu itu sih alternatifnya ada tiga, bertahan di purwokerto, Bandung dan Jakarta) harus dipikirkan masak-masak, kalo memang belum dapat tempat, sebaiknya jangan buru-buru untuk mencari tempat, sebaiknya break dulu, sambil survey tempat yang memang benar-benar cocok dan strategis untuk usaha itu daripada nanti buru-buru dan dapat tempatnya malah sedapatnya dan belum tentu tempatnya cocok. Dan ternyata saran Mas Arif itu sama dengan saran Orang tua saya, dan sekarang saran itu sudah terlaksana, saya break dulu sampai dapat tempat yang cocok dan semua peralatan disimpen sementara di Rumah.

Terima kasih mas arif atas sarannya..
TDA memang luar biasa, bersama menebar rahmat, sesama kita berbagi.
FUNtastic

Jadi jawaban itu sekarang sudah kutemukan dan tepatnya tanggal 8 Januari 2008 di sore hari nanti saya akan bergerak ke Jakarta dengan membawa barang-barang keperluan warung menggunakan truk.

Semoga ini menjadi titik balik saya mencapai sukses dalam dunia bisnis, Amin..

Teman-teman TDA Jakarta sebentar lagi saya bisnis di Jakarta lho, mohon bimbingannya ya..

Dan akhirnya lirik lagu Koes Plus pun berdendang mengiringi saya, “Ke Jakarta Aku kan Kembali”..

Dan di akhir kata saya mengucapkan Alhamdulillahirrobbil alamin 


Salam FUNtastic..

Your Ad Here

Acara Seminar Financial Revolution

Gunung Slamet