Jumat, Agustus 22, 2008

Flash Back : Pengalaman Pertama Bisnis

Kemaren, 21 Agustus 2008 saya berkunjung ke Panasonic, tepatnya ke Gedung Techno School, dimana Institut Kemandirian berada disana. Maksud saya berkunjung kesana adalah menemui salah satu guru bisnis saya yaitu Bang Jay, penulis buku Monyet Aja Bisa Cari Duit !. Terakhir bertemu Bang Jay sekitar bulan July di Purwokerto, setelah Roadshow bersama salah satu event organizer disana..

Dalam pertemuan kali ini saya membicarakan tentang rencana seminar yang akan diadakan bersama Bang Jay di Purwokerto, yang bertajuk Dare To Be An Entrepreneur!, yang saya adalah salah satu organizernya bekerja sama dengan Kayyisu Excellent. Di tengah-tengah obrolan, beliau memberikan hadiah kepada saya berupa buku karyanya yang berjudul Monyet Aja Bisa Cari Duit !. Terima kasih banyak nih Bang Jay.. Tetapi saya juga mau tetap beli koq Bang Jay, jadi nanti yang satunya bisa dipinjemin ke temen yang memang ingin jadi pengusaha, yah itung-itung nyebarin virusnya Bang Jay..

Kemudian karena penasaran dengan isi dari buku tersebut, saya gak sabar tuk membacanya, tapi karena lumayan sibuk juga di hari itu, saya baru sempet baca pada malam harinya. Eh pas baca bukunya, ternyata asik bangat bukunya dibaca, gampang dipahami, dan mengalir dengan konsep tanya jawab khas Bang Jay, dan gak perlu pendidikan tinggi untuk mengerti tulisan-tulisan Bang Jay di buku ini.

Nah kan yang jadi penanya di buku itu adalah seorang anak muda yang masih kuliah tapi juga punya keinginan untuk berbisnis, yang kebingungan mau bisnis apa dengan modal cash yang sangat terbatas. Cerita itu menarik perhatian saya untuk membuat tulisan ini. Saya teringat pada saat saya pertama kali mengerti bisnis dan mulai take action tuk berbisnis.

Nah jadi saat itu, kalo gak salah pada tahun 2004, berarti saya baru semester 4, saya ikut sebuah seminar entrepreneurship yang diadakan sebuah lembaga di Universitas Jenderal Soedirman, yang pada saat itu adalah seminar entrepreneur pertama saya. Ketika itu yang menjadi pembicara adalah Pak Purdi E. Chandra, Pendiri Primagama, yang sebelum seminar tersebut saya belum mengenal siapa beliau. Sejak saat itu lah saya mulai tertarik semua hal yang berkaitan dengan bisnis, namun baru sekedar tertarik saja. Belum ada Action-nya.

Pada seminar tersebut, Pak Purdi memberikan tantangan pada para hadirin di seminar tersebut yang berjumlah tidak kurang dari 200 orang. Dari tantangan tersebut di ambil 20 orang untuk Nyantrik Bisnis di kediamannya di Yogyakarta. Tantangan tersebut berupa membuat ide bisnis dan diseleksi sampai dapat 20 orang yang berhak ikut ke Yogya. Saat itu, ide bisnis yang saya ikutkan adalah ide bisnis sebuah usaha di bidang musik, dan Alhamdulillah dengan ide bisnis tersebut, saya itu terpilih menjadi salah satu yang berhak ikut Nyantrik ke Yogya.

Selama 2 hari di Yogya, saya dan 19 orang lainnya diberikan mentoring bisnis oleh beberapa mentor Entrepreneur University, termasuk Pak Purdi sendiri. Kami semua menginap di rumahnya, kami diajarkan dzikir pengusaha oleh Mbah Ndung pada malam harinya. Namun yang menarik adalah ketika kami di ajak ke suatu desa yang cukup jauh dari kota, yaitu desa Code di daerah Bantul. Kami kesana diajak Pak Purdi untuk melihat bahwa di desa yang terbilang terpencil dan jauh dari kota terdapat sebuah bisnis yang beromzet jutaan setiap malamnya, karena usaha ini memang hanya buka pada malam hari. Saya benar-benar takjub tak percaya, ada bisnis yang jauh dari keramaian tapi bisa ramai sekali seperti itu, bahkan yang datang kesana paling banyak bermobil semua. (Ya iya lah, secara kalo mau masuk kesana gak ada kendaraan umum, yah masa mau jalan kaki, gempor nanti).

Terhitung sejak kepulangan dari Nyantrik bareng Pak Purdi itulah saya berani mengambil keputusan untuk menjadikan bisnis adalah jalan hidup saya satu-satunya, gak ada kata lain.

Tidak lama kemudian, masih di tahun 2004, saya memutuskan Action bisnis yang pertama kali adalah Jasa Pengetikan. Saya mencoba melakukan suatu hal yang berbeda dengan Jasa Pengetikan yang lain, yaitu dengan layanan antar jemput, jadi customer tinggal sms saya alamatnya dimana, kemudian saya datangi kesana, kemudian menentukan waktu deadline ketikannya, naskah saya bawa ke tempat saya, kemudian setelah selesai, saya usahakan selalu menyelesaikan sebelum deadline, saya kirim hasil ketikan yang sudah jadi ke customer. Hanya seperti itu yang saya lakukan, dan ketika itu saya hanya menggunakan satu unit komputer saja. Usaha yang sangat simpel, tidak membutuhkan modal cash banyak, yang penting ada kemauan yang besar (bukan kemaluan yang besar) dan Action, seperti yang diceritakan dalam buku Monyet Aja Bisa Cari Duit!.. dan kebetulan pengalaman saya ini sama dengan yang dituliskan Bang Jay di buku Monyet Aja Bisa Cari Duit! pada halaman 16.

Sejak saat itulah saya terus menekuni dunia bisnis sampai sekarang walaupun belum ada bisnis saya yang terbilang mapan, tapi saya banyak mendapatkan pelajaran berharga dari semua bisnis yang pernah dan sedang saya jalani ini. Karena saya yakin, suatu saat pasti saya akan punya bisnis yang mapan, paling tidak 2 tahun ke depan yaitu tahun 2010.

Dan sejak saya bergabung dalam Komunitas Bisnis Tangan Di Atas (TDA), saya merasakan mendapatkan banyak hal berharga yang dapat saya pelajari dan lakukan dalam mencapai percepatan bisnis saya ke depan, yang ini tidak saya dapatkan di tempat lain. Memang TDA is The Best..

Salam FUNtastic

NB:
Bang Jay, terima kasih bukunya ya..
Sampai ketemu di Purwokerto tanggal 30 Agustus 2008

Tidak ada komentar:

Your Ad Here

Acara Seminar Financial Revolution

Gunung Slamet