Sabtu, Desember 15, 2007

Anda Bisa Membantu Saya ?

Hallo semua..

Assalamualaikum Wr Wb

Waduh.. udah lama bangat ya saya gak posting di blog. Jadi bingung nih mau nulis apa ya..
Kemaren-kemaren tuh break dulu dari dunia per-blog-an karena pikirannya harus di berikan kepada penyelesaian skripsi. Pengennya sih tetep terus posting walaupun lagi ngerjain skripsi, tapi apa mau dikata, mau online aja mesti ke warnet, dah gitu biasanya kalo ke warnet itu diatas jam 10 malam biar murah Rp 1500/jam. Jadinya kalo tetep dipaksain online terus malah bergadang mulu, kapan ngerjain skripsinya ya.. ya terpaksalah salah satunya harus ada yang dikorbankan, maka pilihan itu jatuh kepada meninggalkan dunia per-blog-an untuk sementara waktu.

Dan pada akhirnya, pengorbanan itu tidak sia-sia. Sekarang skripsi saya sudah selesai, walaupun belum di acc sama dosen pembimbing I saya, tapi tetap saja rasanya lega sekali. Memang seharusnya saya sudah seharusnya lulus, tapi karena kesibukan berbisnis selama 2 tahun terakhir ini jadinya kuliah dan tugas akhir saya terkorbankan. Padahal teman-teman seangkatan saya hampir 90% sudah lulus, termasuk sobat saya Hendra yang juga member TDA. Tapi gak apa-apa lah, toh itu sudah menjadi pilihan saya.

Dengan selesainya skripsi saya, maka sekarang saya kembali fokus juga pada bisnis saya yang selama pengerjaan skripsi juga kurang diperhatikan, yah memang.. hidup itu ada sebuah pilihan, dan saya harus memilihnya.

Sekarang kebingungan sedang melanda saya. Gimana gak bingung, akhir bulan januari 2008 kontrakan tempat usaha saya sudah jatuh tempo, dan saya memutuskan untuk pindah tempat sebelum jatuh tempo, tapi sampai sekarang saya belum mendapatkan tempat baru yang cocok. Memang ada beberapa alternatif pilihan, tapi semuanya masih dalam proses, semoga saja awal bulan depan sudah ada kepastian mau pindah kemana usaha saya.

Ada yang bisa bantu gak?
Saya bersedia untuk bekerja sama dengan siapa saja yang berminat, yaitu dalam hal invetasi tempat usaha, diutamakan yang tinggal di wilayah Purwokerto dan sekitarnya..


Saya juga sebenarnya dengan seorang rekan saya di purwokerto memiliki sebuah ide bisnis yaitu membuat food court di sekitar wilayah kampus UNSOED Purwokerto. Saya dan rekan saya itu sudah mempunyai beberapa menu, antara lain Mie Sehat, Kebab, Crepes dan Gado-gado. Yang jadi kendalanya adalah tempat usaha..

Bila memang Anda berminat hubungi 0281 - 7666 126 (telp/sms). Nanti kita bicarakan lebih lanjut lagi..

Semoga Allah segera menjawab kebingungan saya ini..

Jumat, Oktober 12, 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri


Kami Segenap Keluarga Besar Mie SARI PERTO Cabang Purwokerto
Mengucapkan Mohon Ma'af Lahir Batin

Sebening dan Sesejuk Air Wudhu
Sesuci Al Qur'an
Semerdu Alunan Dzikir
Seindah Sholat Lima Waktu

Mohon Ma'af Lahir Batin
Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H





Rabu, Oktober 03, 2007

Mohon Ma'af dan Mohon Do'anya

Akhirnya pilihan ini harus saya pilih, sudah 5 tahun saya kuliah, belum kelar-kelar. Skripsi dah 1 tahun belum juga selesai. Saking keasikan di dunia bisnis sampe-sampe pendidikan di nomor sekiankan. Karena memang bisnis belum stabil, jadinya belum bisa jalan-jalan deh. Jadinya pikiran 104% ke bisnis mulu.

Sebenarnya saya juga bingung sih, yang bener tuh kuliah menghambat bisnis, atau bisnis menghambat kuliah ya?

Apa pun itu, yang penting sekarang selesein dulu skripsi saya dan harus lulus Desember 2007. Gak ada pilihan lain. Setelah itu mau di bisnis 27 jam per hari juga gak masalah.

Alhamdulillah, sekarang, Oktober 2007 skripsi saya sudah mau selesei, lagi tahap finishing aja, BAB IV dah rampung, tinggal tambahin dikit lagi. Jadi makin optimis nih.

Oleh karena saya yang memutuskan tuk FOKUS terlebih dahulu untuk mengerjakan skripsi, jadinya saya belum bisa nulis-nulis lagi di blog nih. Ma'af ya..

Tetapi setelah skripsi selesai, Insyaalloh saya akan kembali menulis lagi di blog.

Mohon do'anya ya, biar cepet selese skripsinya..

Rabu, September 26, 2007

Orang Terkaya USA dan EBP

Assalamualaikum Wr Wb

Saat saya membaca Kompas hari ini, tanggal 26 September 2007 ada artikel yang menurut saya menarik dan itu memotivasi saya untuk terus berjuang sebagai Entrepreneur. Judul dari Artikel tersebut “Orang Terkaya AS dan EBP”, artikel ini berisi tentang orang terkaya di Amerika versi majalah Forbes.

Yang saya kagum adalah ternyata dari 10 orang terkaya di Amerika sebagian besar adalah Pengusaha yang berbasis kepada Pengetahuan , bukan yang berbasis Sumber Daya. Secara gampangnya mereka adalah orang yang kaya dengan menggunakan pengetahuannya dan bukan dengan sumber daya seperti Alam yang selalu terdepresiasi sedangkan pengetahuan semakin lama terus semakin berkembang dan akan terus berkembang selama kehidupan di dunia masih ada.

Untuk lebih jelasnya, baca artikel yang saya ambil dari Kompas tanggal 26 September 2007 di bawah ini :

===================================================================

Orang Terkaya AS dan EBP

”Aset paling berharga bagi perusahaan pada abad ke-21 adalah pengetahuan dan pekerja terdidik. Pengetahuan telah menjadi modal bagi pembangunan ekonomi, mengganti sumber daya alam yang tidak dapat menjadi andalan lantaran terdepresiasi, bahkan memunculkan perusakan lingkungan yang ujungnya merugikan umat manusia”. (Peter Drucker, Management Challenges for the 21st Century)

Pekan silam terbit daftar orang terkaya Amerika versi majalah Forbes. Yang menarik, urutan teratas masih – untuk ke-14 tahun berturut-turut – ditempati pendiri Microsoft Corp. Bill Gates, dengan harta sekitar 59 Miliar dollar AS (sekitar Rp 560 Trilyun). Pada urutan ke-4 ada Larry Ellison, pendiri dan CEO Oracle dengan kekayaan 26 Miliar dollar AS.

Perubahan terjadi pada daftar 10 orang terkaya. Untuk pertama kalinya tahun ini masuk dua pendiri perusahaan Google Inc, yakni Sergey Brin dan Larry Page, diurutan ke-5. Kekayaan kedua Mogul berusia 34 tahun ini membesar empat kali sejak tahun 2004 dan tahun ini menjadi sekitar 18,5 miliar dollar AS. Nilai saham perusahaan mereka meningkat 500 persen.

Nama-nama lain dalam daftar Forbes tersebut berasal dari kalangan investor, sementara urutan kedua diduduki oleh mogul kasino. Di luar itu harga minyak yang membumbung juga membantu meningkatkan kekayaan juragan (baron) minyak bersaudara, Charles dan David Koch, yang tahun ini menempati urutan ke-9 dengan kekayaan 17 miliar dollar AS.

Mengamati daftar di atas, satu hal yang menggelitik adalah tampilnya sosok-sosok yang berusaha di bidang teknologi informasi (TI), dalam hal ini Microsoft, Oracle, dan Google. Tampaknya, tampilnya orang-orang tersebut menggantikan citra lama bahwa yang bisa menjadi orang terkaya adalah mereka yang berusaha di sektor pertambangan, otomotif atau usaha konvensional lain.

Dari satu sisi, ini seperti menyiratkan atau membenarkan penilaian bahwa peluang ekonomi, atau perekonomian itu sendiri, telah berubah, yaitu dari ekonomi berbasis Sumber Daya (resource-based-economy) ke ekonomi berbasis pengetahuan (EBP) atau knowledge-based-economy.

Seperti disitir oleh Peter Ducker di atas, sumber daya (alam) tidak dapat diandalkan karena dapat terdepresiasi. Pada sisi lain, pengetahuan justru terus berkembang.

Kekuatan ”knowledge”

Seperti diuraikan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Zuhal dalam bukunya (mengenai daya saing yang segera terbit), selama sejarah umat manusia sumber daya alam, seperti tana, mineral, minyak bumi dan hutan merupakan modal kesuksesan banyak bangsa, tetapi kini sumber daya alam bukan faktor utama lagi.

”Orang kini telah menemukan kekuatan baru yang nonfisik dan selalu terbarukan, itulah yang disebut knowledge atau ilmu pengetahuan,” tulisnya.

Bill Gates jelas contoh yang paling spektakuler. Ia bukan tuan tanah, bukan pemilik tambang minyak atau emas bukan industrialis dan bukan diktator yang memiliki tentara yang sangat kuat. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, didapati bahwa manusia terkaya di dunia bermodalkan knowledge, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang komputasi.

Ditambahkan bahwa nilai semua logam emas yang pernah ditambang dalam sejarah umat manusia, dari zaman sebelum Mesir Kuno sampai penambangan modern, seperti di Freeport, termasuk berbagai cadangan negara, seperti cadangan Amerika Serikat di Fort Knox, bernilai hanya kurang dari nilai enam perusahaan komputer/TI, yakni Microsoft, Intel, IBM, Cisco, Lucent, dan Dell. Jadi, nilai perusahaan TI di atas sungguh besar dan jauh lebih besar lagi kalau Google dan Oracle dimasukkan.

Dalam kolom iptek ini, 5 September silam, telah diulas pentingnya peram technopreneur, yakni wirausaha di bidang teknologi, dalam merespons perkembangan zaman. Selain menelurkan tenaga-tenaga IT yang kapabel, pendidikan in sendiri diharapkan bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Dalam soal terakhir itu, riwayat hidup tokoh seperti Bill Gates, juga orang-orang terkaya dari bidang TI di atas, bisa disimak. Bill Gates seharusnya bangga karena tehun 1973 ia diterima di Universitas Harvard yang amat bergengsi. Namun, pada tahun awal ia sudah men-DO-kan diri karena ingin mencurahkan segenap tenaga dan pemikirannya untuk Microsoft, perusahaan yang didirikan tahun 1975 dengan teman semasa masih remaja, Paul Allen. Mereka seperti mendapat ”wangsit” dan itu lalu menjadi keyakinannya bahwa PC akan menjadi alat yang sangat berguna di setiap kantor dan di setiap rumah sehingga mereka lalu terpanggil untuk membuat program untuk PC.

Disinilah tampak betapa kecerdasan Gates mampu melihat apa yang akan terjadi pada masa depan dan menangkap apa yang dibutuhkan. Lebih dari itu, ia memberanikan diri memenuhi panggilan hidup untuk membela visi yang diyakini tersebut dengan mendirikan perusahaan.

Hal yang samajuga diperlihatkan orang terkaya lain, Larry Ellison. Ia mendirikan Oracle tahun 1977 dengan mengerahkan semua uang 2.000 dollar AS miliknya. Riwayatnya juga tidak seluruhnya bulan purnama karena tahun 1990 Oracle dilanda krisis dan nyaris bangkrut. Di luar itu, Oracle survive dan kini banyak disebut sebagai perusahaan pembuat perangkat lunak nomor dua di dunia.

Merespons zaman baru

Menanggapi zaman (ekonomi) baru ini, Indonesia tentu saja harus merespons kalau tak mau semakin tertinggal. Menteri Komunikasi dan Informatika (menkominfo) Mohammad Nuh sempat menyebut perlunya dicapai massa kritis agar TI memberi manfaat berarti bagi pertumbuhan Indonesia. Maksud Menkominfo adalah tentu tidak saja pengetahuan TI semakin merasuk dalam sendi kehidupan bangsa, tetapi juga berarti karena tenaga TI yang mencapai massa kritis akan lebih mudah menggerakkan semangat kewirausahaan.

Dalam kaitan EBP, sebenarnya bidang yang terbuka tidak semata TI karena elemen fundamental disini adalah pada aspek daya saing, yang muncul karena adanya keunggulan kompetitif, bukan lagi keungguluan komparatif.

EBP – yang mulai sering disebut-sebut disini pada awal 1990-an – menyiratkan bahwa negara tidak dapat bersandar dari ekonomi semata, tetapi juga pada semua aktivitas kehidupan warganya dalam proses penciptaan, pemanfaatan, dan pendistribusian pengetahuan. Penerapan EBP dimaksudkan untuk mencapai daya saing, produktivitas dan pertumbuhan dengan pendekatan baru, melalui pendidikan, inovasi, pemanfaatan IT, meluaskan jejaring kerja sama, dan – yang tidak kalah pentingnya menurut Prof. Zuhal – adalah melalui pemberian peranan baru yang berbeda pada pemerintah.

Sejumlah negara, seperti Norwegia (yang kini terkenal dengan salmon dan ekspor migasnya) dan juga Finlandia (dengan industri telepon selulernya) adalah contoh sukses melalui penerapan EBP. Indonesia dalam hal ini pun perlu menetapkan langkah, kalaupun bukan menciptakan ”orang terkaya”, untuk memperbaiki perikehidupan rakyat pada umumnya. ( diambil dari kompas tanpa diedit )

===================================================================

Artikel ini sangat memotivasi saya. Jadi setelah saya baca, semua orang sesungguhnya bisa sukses walaupun tidak mempunyai Sumber Daya. Kita hanya butuh suatu pemikiran yang hebat dari pengetahuan yang kita punyai. Kita tidak perlu punya uang banyak untuk memulai usaha, tapi hanya dengan suatu pengetahuan kita dapat menghasilkan uang yang banyak.

Kalau kata Tung Desem Waringin, UANG itu adalah IDE.

Kalau saya menyebutnya Intelektual Kapital.


Salam FUNtastic
To Be Entrepreneur NOW !!!

Minggu, September 23, 2007

Menjadi Pengusaha Harus Bisa Menunda Kesenangan

Salah satu sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah sikap sabar. Tidak ada pengusaha yang berhasil dalam sekali percobaan, pasti mereka pernah mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut merupakan pembelajaran bagi mereka menuju sukses, dan kunci utama dalam mengatasi kegagalan itu adalah dengan bersabar.


Bersabar sudah menjadi keharusan bagi pengusaha. Tanpa kesabaran seorang pengusaha akan mudah putus asa. Dan akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjuangan menjadi pengusaha.


Bagi pengusaha pemula, kesabaran sangat penting. Mereka juga harus siap-siap menunda kesenangannya pada awal perjalanan bisnisnya. Karena tidak sedikit pengusaha pemula yang ”gugur” pada tahun pertama dalam berbisnis. Mereka belum mengerti tentang hal itu.


Pengusaha pemula pun harus rela berkorban demi kehidupan karyawannya. Mungkin pendapatan dari usahanya hanya cukup untuk menggaji karyawannya, maka berikan itu, karena itu adalah hak mereka. Atau mungkin malah pemasukan dari bisnisnya untuk menggaji karyawan saja tidak cukup, maka pengusaha pun harus menyubsidi dari sumber lain. Hal tersebut jangan dijadikan masalah, toh Tangan di Atas lebih mulia dari Tangan di Bawah.


Memberikan subsidi kepada bisnis yang masih bayi bagi pengusaha adalah hal yang wajar. Ingat sekali lagi, tidak ada pengusaha yang ”ujug-ujug” bisa sukses tanpa mengalami sebuah kegagalan.

Jadi apa salahnya bila menunda kesenangan pada awal-awal berbisnis.

Orang yang sesungguhnya gagal adalah mereka yang tidak mampu lagi bangkit dari kegagalan dan orang sukses adalah mereka yang selalu bangkit dari kegagalannya dan tidak pernah berhenti mencoba.


Berada digolongan manakah Anda ?


Orang Sukses atau Orang Gagal ?


Jangan Menyerah, tetap bersabar, karena kesuksesan kelak pasti akan datang, Percayalah !!


Salam FUNtastic

Tanamkan terus Spirit of Entrepreneur

JANGAN MAU SEUMUR HIDUP BERADA DI "NEGERI"

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada tahun 1990, pada saat berumur 5 tahun, saya sudah mulai masuk Sekolah Dasar, yaitu di Sekolah Dasar NEGERI 01 Pagi Cijantung. Alhamdulillah saya hanya enam tahun bersekolah di Sekolah Dasar. Dan akhirnya lulus pada tahun 1996. Walaupun dengan Nilai Ebtanas yang cukup bagus tapi masih banyak teman saya yang lebih baik dari saya.

Kemudian setelah lulus saya mendaftar masuk ke Sekolah Lanjutan Menengah Pertama NEGERI 217 Jakarta. Alasan saya masuk ke SLTP 217 karena saya tidak yakin NEM saya memenuhi persyaratan bila masuk ke SLTP lain yang lebih baik. Selain itu lokasi SLTP sangat dekat dengan rumah orang tua saya. Tapi tidak masalah bagi saya, YANG PENTING MASUK NEGERI. Tiga tahun saya menempuh pendidikan di sana, dan Alhamdulillah selalu masuk di kelas yang katanya unggulan disana, yaitu I-1, II-1, dan III-1, pokoknya yang pake embel-embel 1 di belakang angka kelas. Padahal prestasi akademik saya pas-pasan. Akhirnya pada tahun 1999 saya berhasil lulus dari SLTP, walaupun dengan NEM yang pas-pasan.

Selepas lulus dari SLTP, kemudian saya mendaftar ke beberapa Sekolah Menengah Umum NEGERI. Yang menjadi tujuan utama adalah SMU NEGERI 98 Jakarta di Kalisari, Pasar Rebo. Alasan yang paling kuat untuk masuk ke sana adalah ada lapangan bola di depan sekolahnya. Pada saat itu memang saya seorang ”Gila Bola” dan saat itu juga saya punya cita-cita menjadi pemain sepakbola profesional. Tetapi pada saat daftar ke sana ternyata saya hanya masuk di daftar cadangan untuk masuk ke SMUN 98. Udah kaya sepak bola saja kan, ada cadangannya segala. Di saat seperti itu, yang penuh dengan ketidakpastian, saya mencoba mendaftar ke SMU Swasta. Dan pada akhirnya saya diterima di salah satu SMU Swasta. Pada saat masuk pertama kali dan mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS). Tetapi saya mengikuti MOS dan masuk di Sekolah Swasta itu hanya satu hari, karena pada hari berikutnya saya di terima di SMU NEGERI 98. Ternyata banyak yang mengundurkan diri dan akhirnya saya yang tadinya sebagai pemain cadangan dapat menjadi pemain inti. Alhamdulillah.

Mungkin karena masuk SMU NEGERI 98 sudah mempunyai niat yang lain, yaitu mau main bola, jadi akademiknya pun tidak terlalu bagus malah lebih cenderung pas-pasan. Setelah tiga tahun saya menempuh pendidikan di sana saya lulus pada tahun 2002, sekarang saya lupa NEM dari SMU berapa ya, ijazahnya juga kalau tidak salah ada di lemari kamar kos saya, tidak pernah diliat-liat lagi, mudah-mudahan sih belum digigitin tikus. : )

Lulus dari SMU saya mengikuti SPMB. Karena waktu kelas tiga saya mendapatkan jurusan IPS, maka saat SPMB saya mengambil IPS. Padahal waktu itu pengen bangat masuk ke Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Saat SPMB saya memilih dua Universitas, yang pertama, dengan ”kegilaan” saya pada olah raga, dan sampai pada saat itu saya masih belum bisa menjadi atlet, maka saya memilih jurusan Kepelatihan Olahraga di Universitas NEGERI Jakarta. Yang kedua, karena waktu kelas tiga mengambil jurusan IPS, maka saya ada ketertarikan pada bidang ekonomi, dan yang menjadi pilihan pada saat itu adalah jurusan Ekonomi Pembangunan atau lebih dikenal dengan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Atau kata teman kuliah saya Hendra yang juga member TDA menyebut IESP adalah singkatan dari Ilmu Ekonomi Studi Pengusaha, saya berharap sih seperti itu. Atau ada juga yang menyebut Ilmu Ekonomi Spesialis Pejabat, karena memang menteri bidang ekonomi kebanyakan berlatar belakang IESP, mudah-mudahan nanti ada teman saya yang jadi menteri, atau mungkin malah saya. Amin..

Akhirnya saat pengumuman SPMB nama saya terdaftar di dalamnya, setelah dicek kodenya, ternyata saya masuk di IESP UNSOED, dan bukan di UNJ. Alhamdulillah.. Saya berhasil masuk NEGERI lagi. Kalau yang ini lebih dahsyat, SPP nya murah bangat, bahkan lebih murah dari SMU dimana saya sekolah sebelumnya. SPP nya sebesar Rp 250.000 per semester atau per bulannya sebesar Rp 41.666,67 dan itu sudah tidak perlu bayar SKS lagi. Kayanya paling murah sedunia tuh.

Bila diruntut dari awal, dari Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum sampai Kuliah, saya selalu di NEGERI. Memang pada saat kita menuntut ilmu di bangku sekolah, sekolah di NEGERI merupakan pilihan terbaik. Alasan pertama dan yang palling utama, adalah MURAH. Urusan kualitas, banyak sekolah dan kampus Swasta yang jauh lebih baik dari NEGERI.

Selama kurang lebih 17 tahun saya di bantu oleh NEGERI, biaya sekolah yang relatif MURAH dibanding dengan di Swasta sangat membantu masyarakat dalam urusan bersekolah. Bahkan sekarang tidak sedikit sekolah NEGERI yang membebaskan siswanya dari biaya, atau GRATIS.

Hal tersebut juga sama bila kita memilih menjadi Pegawai NEGERI sebagai jalan hidup dan sumber nafkah. Apa yang sama? Oh ternyata yang sama adalah MURAHnya. Seperti kita ketahui bersama, berapa gaji Pegawai NEGERI secara umum. Banyak Pegawai NEGERI yang mengeluh soal kecilnya gaji, tetapi anehnya mereka tetap memilih menjadi Pegawai NEGERI. Banyak orang yang tertarik menjadi Pegawai NEGERI beralasan karena menjadi Pegawai NEGERI lebih AMAN, tidak bakal dipecat, paling dimutasi. Mereka merasa aman di ZONA NYAMAN, atau bahasa jawanya COMFORT ZONE. Walaupun pendapatannya pas-pasan. Selain itu, ada juga orang yang memilih menjadi Pegawai NEGERI bertujuan untuk mengabdi kepada negara.

Tetapi saya berbeda dengan kebanyakan orang. Walaupun selama masa pendidikan saya memilih NEGERI sebagai tempat menuntut ilmu, tetapi setelah lulus kuliah saya tidak terpikir untuk memilih NEGERI sebagai tempat mencari nafkah, dan akhirnya hidup di COMFORT ZONE yang serba pas-pasan. Toh ada yang pilihan yang jauh lebih baik, kenapa kita harus memilih menjadi Pegawai NEGERI ?

Menjadi PENGUSAHA adalah pilihan saya. Dan menjadi PENGUSAHA adalah jauh lebih baik dari Pegawai NEGERI. Bila memang alasannya untuk mengabdi kepada negara, bagi saya menjadi PENGUSAHA lebih nyata bahwa kita mengabdi kepada negara. Kita sudah membantu negara dalam mengurangi PENGANGGURAN, itu yang pertama, yang kedua menjadi PENGUSAHA dapat meningkatkan Pendapatan Nasional atau Produk Domestik Bruto. Bila menjadi Pegawai NEGERI dengan alasan untuk mengabdi pada negara, bagi saya itu adalah alasan SEMU, yang menjadi tujuan utama adalah COMFORT ZONE.

Menjadi PENGUSAHA lebih mulia dari PEGAWAI.

Dan TANGAN DI ATAS lebih mulia dari TANGAN DI BAWAH.

Tulisan di atas merupakan pilihan saya, bagaimana dengan ANDA?

Dengan menggunakan bahasanya Valentino Dinsi, saya berpesan :

JANGAN MAU SEUMUR HIDUP BERADA DI "NEGERI"

Wassalamualaikum Wr. Wb

Salam FUNtastic

And To Be ENTREPRENEUR

Selasa, September 18, 2007

TDA Barlingmascakebo ke 2

Assalamualaikum Wr Wb

Tanggal 15 September kemaren kami, TDA Barlingmascakebo baru aja kumpul lagi lho, acaranya Silaturahim, Buka Puasa Bersama, dan Sharing tentang Dream, Strategy, and Action kami..

Impian saya dalam jangka pendek yaitu LULUS KULIAH bulan DESEMBER 2007, do'ain ya..

Tempat pertemuan waktu itu di RM. Pondok Bambu Purwokerto.

Nih foto-fotonya










Saya perkenalkan dari kiri ke kanan :

Pak Sigit - Pak Untung - Pak Arum - Saya (Eka Kurniawan)


Pada hari itu sayang sekali Pak Yoyok tidak bisa hadir karena pada saat itu sedang berada di Solo dalam perjalanan pulang dari Surabaya. Pak Arif juga tidak bisa hadir, karena pada saat itu sedang berada di Papua, dinas disana.

Mudah-mudahan pertemuan berikutnya TDA Barlingmascakebo bisa bertambah anggotanya, apalagi Pak Hadi Kuntoro kemaren memberikan kontak Pak Handoko sang Raja Sapi.

Semakin dahsyat nih nantinya..

Salam FUNtastic

Kamis, September 13, 2007

Marhaban Ya Ramadhan


Minggu, September 02, 2007

LAGI - LAGI BOBOL

Assalamualaikum Wr. Wb

Postingan ini masih ada hubungannya dengan postingan sebelumnya yang menceritakan saya menghubungi sahabat sewaktu kuliah.

Waktu itu saya menanyakan

"sedang sibuk apa sekarang ?"

jawabnya "sekarang lagi produksi Jaket Kulit"

Langsung aja saya tanyakan lagi, "gimana kalau kita pasarin lewat internet?"

"wah boleh juga tuh" jawabnya.

"Tapi sekarang baru dua item Jaketnya", terusnya

"aku bikin stok dulu yang agak banyak, takutnya nanti kalau ada pemesanan malah repot bikinnya, kan waktu produksinya agak lama", lanjutnya lagi.

"Oke deh kalau gitu, aku tunggu ya kabar selanjutnya", Jawab saya

Setelah itu, saya setiap hari memimpikan rencana itu menjadi kenyataan. Sambil menunggu stock Jaket banyak, saya coba buat design tampilan-tampilan tuk web blog yang akan dijadikan toko online nantinya.

Seminggu kemudian kembali saya tanyakan pada sahabat saya itu.

"gimana jaketnya? dah banyak belum stocknya?"

Jawabnya, "Stocknya belum banyak nih.."

"soalnya sekarang saya sama orang tua lagi nyiapin tuk buka grosiran Sandal tuk daerah Jabodetabek, sekarang aja lagi ngurusin pembuatan CV sama daftarin merk-merk tuk sandalnya". Lanjutnya

Oiya saya jadi teringat, dia kan juga produsen sandal khususnya sandal kelom dengan kualitas ekspor. Belum lama kemaren tepatnya di bulan April 2007 perusahaannya baru saja mengikuti "Inacraft Exhibition Event and Business Matching" di Jakarta Convention Center.

Ide bisnis saya langsung muncul lagi.

"Ya udah, gimana kalau sekarang kita realisasikan toko sandal online saja dulu yang stock barangnya juga sudah banyak", tanya saya.

"Wah boleh juga tuh, ya udah secepatnya foto-foto produknya saya kirim", Jawabnya dengan semangat.

Tiga hari kemudian kiriman foto-foto produknya sampe di kosan saya melalui pos, katanya waktu itu coba lewat email, tapi gak bisa, mungkin Attachment nya kebesaran akhirnya dikirim lewat Pos dalam bentuk CD.

Foto-fotonya langsung saja saya edit sedikit. Dan sekarang sudah siap tuk ditampilkan di blog.

SEGERA AKAN LAUNCHING!!

Alamatnya di http://butik-sandal.blogspot.com/

Silahkan kunjungi, oiya butik sandal ini melayani grosiran minimal pembelian 5 pasang.

Lagi-lagi saya melakukan BOBOL

Dan jadilah bakul mie yang jualan sandal..

Mohon doa dan restunya ya..

Wassalamualaikum Wr Wb

Salam FUNtastic

NB: Jun, thanks ya

Buah Jatuhnya Tidak Akan Jauh Dari Pohonnya, Tapi Tidak Bagi Saya

Assalamualaikum Wr. Wb

Beberapa hari yang lalu saya menghubungi kawan seangkatan kuliah saya yang sudah lama tidak bertemu karena dia sudah lulus dan kembali ke kampung halamannya di Tasik. Saya tanya kesibukannya apa sekarang setelah lulus, katanya dia sudah pernah kerja di suatu bank tetapi kemudian keluar lagi tidak begitu lama setelah diterima kerja. Saya juga bingung sih sebenarnya, orang lain susah nyari kerja, tapi dia malah sudah diterima, terus keluar gak begitu lama kemudian.

Tetapi coba saya pikir-pikir lagi, sepertinya dia pantas saja seperti itu. Jika dilihat dari latar belakangnya, dia merupakan anak dari pengusaha Sandal yang sudah cukup lama dan besar di Tasik, sehingga pikiran saya mengatakan dia bukan berjiwa seorang TDB / karyawan tapi seharusnya dia menjadi TDA / pengusaha karena memang darah yang mengalir adalah darah pengusaha.

Memang kalau saya perhatikan peran orang tua dalam membentuk mental anaknya sangat besar. Jadi bila orang tua kita adalah seseorang pegawai maka dalam membentuk anaknya pun akan mengarahkan untuk menjadi karyawan. Begitu juga sebaliknya.

Seperti saya, ayah saya adalah seorang PNS di BKN, sudah cukup lama beliau di sana. Saat saya memutuskan untuk menjadi pengusaha dan menceritakan hal tersebut kepada orang tua saya, sangat sulit sekali untuk meyakinkan bahwa pilihan yang saya pilih itu tepat nantinya. Cukup sulit saya mencoba menjelaskan tentang hal itu, dari saya berikan bacaan-bacaan tentang kisah pengusaha sukses sampai saya menjelaskan kelebihan-kelebihan jalur yang saya pilih menjadi pengusaha ketimbang saya kerja di tempat orang lain. Perjuangan saya tidak sia-sia, pada akhirnya beliau mengerti dan merestui serta mendukung saya tuk menjadi pengusaha. Malah sekarang adik saya pun sudah belajar bisnis, beberapa bulan yang lalu adik saya membuka usaha seluler. Alhamdulillah..

Jadi pepatah "buah jatuhnya tidak akan jauh dari pohonnya" itu benar adanya. Tetapi saya mencoba untuk tidak seperti itu, saya harus lebih sukses dari orang tua saya.

Maka beruntunglah bila Anda merupakan anak dari orang tua yang pengusaha, Anda sudah selangkah lebih maju.

Semoga bisa menjadi pembelajaran bersama..

Salam FUNtastic

Wassalamualaikum Wr Wb



NB : to My Father and Mother, terima kasih dah dukung Eka. Insya Alloh eka bakal sukses. Do’akan eka ya..

to Putri My sister, ayo kita sama-sama berjuang tuk bahagiain mama sama papa, jangan gampang menyerah. Oiya sekarang dah jadi mahasiswa ya? Selamat ya!! Dikampus banyak peluang usaha lho Put!! Ayo cari peluang itu!!

to Junjun, thanks dah jadi inspirasi gw..

Mastermind BARLINGMASCAKEBO Kumpul

Assalamualaikum Wr Wb

Alhamdulillah..

Akhirnya hari Sabtu tanggal 1 September 2007, TDA Mastermind Barlingmascakebo jadi kumpul juga, tempatnya di Warung Mie Sari Perto Purwokerto di Jl. H. Madrani No. 50 Grendeng - Purwokerto Utara.

Yang berkesempatan datang pada saat itu adalah Pak Sigit, Pak Untung, Pak Arif dan saya sendiri. Banyak hal yang saya dapat. Di antara yang datang saat itu saya memang paling muda. Gak jadi masalah bagi saya. Kami bertukar cerita dari masalah bisnis sampai cerita-cerita lainnya.

Yang menarik bagi saya, saat Pak Untung menceritakan bahwa kontraknya sebagai karyawan di salah satu perusahaan provider GSM ternama cabang Purwokerto akan habis pada akhir bulan September ini. Biasanya kalau seseorang kontrak kerjanya akan habis maka ia akan bingung mau kerja apa nih, harus ngelamar-lamar lagi dong, waduh pokoknya jadi bingung deh. Tetapi tidak bagi Pak Untung yang malah senang bila kontraknya habis, malah yang bingung atasannya yang memberitahukan informasi tersebut, katanya begini "kamu tuh aneh ya, kontrak mau habis malah senang". Pak Untung senang karena memang ia sudah bertekad akan fully TDA setelah kontrak kerjanya habis. Selamat ya Pak Untung.

Sayang pada saat itu Pak Arif pulang terlebih dahulu, katanya mau mempersiapkan pembukaan usaha barunya yaitu bisnis Jok Motor. Kalo ada yang butuh jok motor hubungi Pak Arif aja. Sebelumnya Pak Arif juga sudah mempunyai beberapa usaha, salah satunya di bidang pakaian muslim atau tepatnya Jilbab. Wah ceritanya memperlebar sayap nih Pak Arif dengan membuka bisnis Jok Motor.

Pada kesempatan ini juga akhirnya saya mendapatkan DVD The Secret yang dibawakan Pak Sigit. Sebenarnya sudah sejak lama ingin nonton film The Secret, tapi apa mau dikata, toh saya sudah nyari-nyari tapi gak dapat-dapat, kan lebih telat daripada tidak sama sekali, tapi lebih mending gak telat daripada telat. hehehe Lagipula saya sudah nyari bukunya di Gramedia Purwokerto dah habis. Thanks ya Pak Sigit.

Dari pertemuan itu akhirnya kami sepakat tuk kumpul dua minggu sekali. Biar terus terjalin komunikasi yang dahsyat.

Pak Yoyox bisa kan datang? dan Pak Hadi kalau lagi pulang ke Banjarnegara kabar-kabari!!

Mudah-mudahan sih member TDA yang berasal dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Wonosobo tambah banyak. Ayo kita sama-sama meng-entrepreneur-kan BARLINGMASCAKEBO.

Salam FUNtastic

Wassalamualaikum Wr.. Wb..


Sabtu, Agustus 25, 2007

Burung Dengan Sebelah Sayap

Burung dengan sebelah sayap
Oleh : Gede Prana


Seorang SAHABAT dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat

Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi.

Setelah mendengarkan dengan penuh empati, SAHABAT ini rupanya mengalami kesulitan dengan lingkungan kerja

Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Di sini tidak cocok dengan atasan, di situ bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes bawahan

Kalau SAHABAT di atas berhobi pindah-pindah kerja, seorang SAHABAT saya yang lain punya pengalaman yang lain lagi.

Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini.

Seorang pengusaha berhasil punya pengalaman lain lagi. Setiap kali menerima orang baru sebagai pimpinan puncak, ia senantiasa semangat dan penuh optimis. Seolah-olah orang baru yang datang pasti bisa menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, begitu orang baru ini berumur kerja lebih dari satu tahun, maka mulailah kelihatan busuk-busuknya. Dan ia pun mulai capek dengan kegiatan berganti-ganti pimpinan puncak ini

Digabung menjadi satu,

seluruh cerita ini menunjukkan bahwa kalau motif kita mencari pasangan - entah pasangan hidup maupun pasangan kerja

adalah mencari orang yang cocok di semua bidang,

, sebaiknya dilupakan saja.

Bercermin dari semua inilah, maka sering kali saya ungkapkan di depan lebih dari ratusan forum,

bahwa fundamen paling dasar dari manajemen sumber daya manusia adalah :manajemen perbedaan
Yang mencakup dua hal mendasar : menerima perbedaan dan mentransformasikan perbedaan sebagai kekayaan.

Sayangnya,

kendati idenya sederhana, namun implementasinya memerlukan upaya yang tidak kecil

Ini bisa terjadi, karena tidak sedikit dari kita yang menganggap diri seperti burung yang bersayap lengkap.

Bisa terbang (baca : hidup dan bekerja ) sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain.

Padahal,
meminjam apa yang pernah ditulis Luciano de Crescendo,

kita semua sebenarnya lebih mirip dengan burung yang bersayap sebelah

Dan hanya bisa terbang kalau mau berpelukan erat-erat bersama orang lain.

Anda boleh berpendapat lain, namun pengalaman, pergaulan dan bacaan saya menunjukkan dukungan yang amat kuat terhadap pengandaian burung bersayap sebelah terakhir.

Di perusahaan
hampir tidak pernah saya bertemu pemimpin berhasil tanpa kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

Di keluarga
tidak pernah saya temukan keluarga bahagia tanpa kesediaan sengaja untuk 'berpelukan' dengan anggota keluarga yang lain.

Di tingkat pemimpin negara
orang sehebat Nelson Mandela dan Kim Dae Jung bahkan mau ……… berpelukan bersama orang yang dulu pernah menyiksanya

Lebih-lebih kalau kegiatan berpelukan ini dilakukan dengan penuh cinta.

Ia tidak saja merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mentransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan, namun juga membuat semuanya tampak indah dan menyenangkan

Makanya, penulis buku Chicken Soup For The Couple Soul mengemukakan, cinta adalah rahmat Tuhan yang terbesar

Demikian besarnya makna dan dampak cinta, sampai-sampai ia tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Rugi besarlah manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengenal cinta

Ia seperti pendaki gunung yang tidak pernah sampai di puncak gunung. Capek, lelah, penuh perjuangan namun sia-sia.

Ini semua, mendidik saya untuk hidup dengan pelukan cinta. Di pagi hari ketika baru bangun dan membuka jendela, saya senantiasa berterimakasih akan pagi yang indah. Dan mencari-cari lambang cinta yang bisa saya peluk. Entah itu pohon bonsai di halaman rumah, ikan koi di kolam, atau suara anak yang rajin menonton film kartun. Begitu keluar dari kamar tidur, akan indah sekali hidup ini rasanya kalau saya mencium anak, atau istri. Melihat burung gereja yang memakan nasi yang sengaja diletakkam di pinggir kali , juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri. Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.

Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang.Namun, begitu saya ingat karyawan dan karyawati bawah yang bekerja penuh ketulusan, dan menghitung jumlah perut yang tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan, energi pelukan cinta entah datang dari mana.

Kembali ke pengandaian awal tentang burung dengan sebelah sayap.

Tuhan memang tidak pernah melahirkan manusia yang sempurna.

Kita selalu lebih di sini dan kurang di situ. Atau sebaliknya. Kesombongan atau keyakinan berlebihan yang menganggap kita bisa sukses sendiri tanpa bantuan orang lain, hanya akan membuat kita bernasib sama dengan burung yang bersayap sebelah, namun memaksa diri untuk terbang.

Sepintar dan sehebat apapun kita, tetap kita hanya akan memiliki sebelah sayap

Mau belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi atau sebesar dan sehebat apapun usaha kita, semuanya akan diakhiri dengan jumlah sayap yang hanya sebelah
Oleh karena alasan inilah, saya selalu ingat pesan seorang SAHABAT untuk memulai kehidupan setiap hari dengan pelukan.

Entah itu memeluk anak, memeluk istri, memeluk kehidupan, memeluk alam semesta, memeluk Tuhan atau di kantor memulai kerja dengan 'memeluk' orang lain.

Ok SAHABATS,

Have a day full ofSMILE, GOOD WORK, SUCCESS & LOVE

Salam SAHABAT,

ED

Selasa, Agustus 21, 2007

Energi Positif vs Energi Negatif

"Saya sekarang sedang gundah. Saya merasa kecil. Saya sedang jatuh. Saya merasa tidak mampu. Pokoknya semuanya yang negatif sedang berada pada diri saya.."

Keluhan tersebut sering sekali terjadi pada diri kita..

Lingkungan sekitar, teman-teman sekitar, sahabat kita, dan keluarga kita sangat menentukan pola pikir kita, apakah akan positif atau negatif.

Kita akan positif di lingkungan yang positif.

Dan Kita akan negatif di lingkungan yang negatif.

Memang seperti itu adanya.

Semuanya tanpa kita sadari.

Disaat kita memiliki sebuah ide brilian yang positif dan ide tersebut diceritakan pada lingkungan yang negatif, maka ide kita akan ditolak. Ada dua kemungkinan sikap kita. Pertama bila pikiran dan hati kita lemah langsung berpikir yang sama dengan lingkungan kita dan akhirnya ide tersebut terbuang sia-sia. Kedua bila pikiran dan hati kita kuat dan tetap teguh pada ide kita, maka kita akan pergi mencari lingkungan lain yang positif dan mendukung kita malah ide kita akan lebih berkembang lagi.

Sebagai contoh, seseorang menceritakan keinginannya menjadi Pengusaha pada teman-temannya. Kemudian teman-temannya itu memberi tanggapan seperti ini : "ngapain lo jadi pengusaha?" "Emangnya lo punya modal?" "Entar rugi lo?" "Emang lo bisa apa?" "mending kaya kita-kita, dah pasti tiap bulan dapat gaji, gak pusing-pusing lagi"

Kira-kira apa yang terjadi dengan si calon Pengusaha tadi? Secara otomatis pikirannya akan memikirkan kembali keinginannya itu. Entahlah dia akan melanjutkan visinya itu atau tidak, yang pasti di dalam pikirannya sudah ada rencana untuk membatalkan rencana itu. Dan semua itu tergantung dari lingkungan dan kekuatan positif yang dia punya.

Hal tersebut juga dapat berlaku di dalam lingkungan keluarga kita. Bila anda berpikir kembali, sejak kecil kita sudah diberi energi negatif tentang entrepreneur. Kita selalu dipesankan oleh orang tua kita "belajar yang pinter nak! Lulus dengan nilai yang baik! Terus kuliah di PT ternama! Lulus dengan IP diatas 3! Setelah itu kamu cari kerja di Perusahaan yang bonafit!".
Selalu saja hal tersebut yang dipesankan orang tua kepada anaknya. Dan itu tidak sedikit, coba tanya pada diri Anda sendiri, apakah orang tua kita dulu seperti itu.

Dan pada akhirnya pesan-pesan tersebut telah tertanam pada diri Anda sampai sekarang. Dan akhirnya anda pun akan kesulitan disaat kelak berkeinginan menjadi Pengusaha.
Maka sebaiknya bila kita mempunyai suatu visi dan atau minat, maka sebaiknya kita juga bergabung dengan orang-orang yang memiliki visi dan atau minat yang sama.

Contohnya, bila Anda mempunyai minat menjadi Entrepreneur atau ingin beralih dari karyawan menjadi pengusaha maka ada baiknya bergabung dengan Komunitas Tangan Di Atas (TDA). Maka nantinya energi yang timbul adalah energi positif.

Jangan sampai "salah kamar", nanti malah energi negatif yang muncul !!

To Be Entrepreneur
Salam FUNtastic!!

Jumat, Agustus 17, 2007

HUT RI KE 62






MERDEKA !!


MERDEKA !!


MERDEKA !!


Hari Ulang Tahun RI ke 62


Sudah cukup lama juga Indonesia merdeka.


Sudah cukup lama juga Indonesia lepas dari penjajah.


Sekarang, pikirkan secara mendalam


Apa arti kemerdekaan?


Apa yang sudah Anda berikan kepada negara dalam mengisi Kemerdekaan?


Anda sudah cukup punya andil pada negara?


Atau malah selama ini Anda hanya meminta pada negara, tanpa ingin memberi.
Apakah benar sekarang Indonesia sudah benar-benar MERDEKA?


Anda tahu berapa lama Indonesia dijajah Belanda?


Apakah Anda tahu?


Jika benar tahu, berapa tahun lamanya?


350 tahun? 3,5 Abad?


Ternyata tidak, Indonesia dijajah Belanda tidak selama itu, malah tidak sampe hitungan puluhan tahun.


Mengapa begitu?


Ternyata yang menjajah Indonesia selama 350 tahun itu bukanlah Pemerintah Belanda, tetapi VOC yang menjajah bangsa kita selama itu.


Siapa itu VOC?


VOC adalah sebuah perusahaan di Belanda yang datang ke Indonesia ingin mengambil SDA bangsa kita, rempah-rempah dari negara Indonesia yang kaya akan SDA untuk dijadikan bahan baku perusahaan tersebut, VOC.


Oleh karenanya mereka disebut oleh bangsa Indonesia adalah kompeni, atau berasal dari kata Company yang artinya Perusahaan.


Jika memang benar begitu adanya, berarti sampai sekarang pun Indonesia masih dijajah dan belum MERDEKA.


Jika Anda perhatikan siapa yang mengusai perekonomian di Indonesia, Anda lihat pakaian yang Anda pakai, apakah buatan lokal Indonesia? atau impor?


Sekarang Anda lebih bangga menggunakan produk lokal atau import?
Tidak sedikit perusahaan asing (Multi National Company) di Indonesia yang datang di Indonesia hanya mementingkan profit semata.


Sudah merdekakah Indonesia?

Pentingnya FOKUS Dalam Berbagai Hal

Assalamualaikum Wr. Wb.

Masih melanjutkan cerita postingan sebelumnya. Hari Rabu sore tanggal 15 Agustus 2007 saya kembali ke Purwokerto. Siangnya sebelum berangkat ke Purwokerto saya mendapat SMS dari salah satu member TDA, yaitu sang Retail Expert, Pak Adib Munajib. Beliau sedang berada di Purwokerto rupanya dan ingin silaturrahim dengan saya. Dengan menggunakan bahasanya Pak Adib, saya bilang ini merupakan Hukum Ketertarikan yang disebabkan oleh visi yang sama.

Suatu kebetulan yang indah menurut saya, saya menjadwalkan sore tanggal 15 Agustus untuk kembali ke Purwokerto dan esok pagi sampai di Purwokerto. Dan saya kirim balik SMS ke Pak Adib, "InsyaAllah jam 10 saya bisa, Purwokertonya dimana Pak?".

Datang lagi balasan dari Beliau, "Saya nginep di Hotel Wisata Niaga. Besok bisa ke ruko eks kodim dekat Moro depan Bank NISP, brand toko IWAN FASHION".

Saya jawab lagi "Ok Pak, sampai ketemu besok".

Pagi harinya saya tiba di Terminal Purwokerto sekitar jam 6 kurang 20 menit. Kemudian naik taksi menuju ke kosan, karena bawa barang banyak jadi diputuskan untuk naik taksi. Sesampainya di kosan, saya langsung istirahat sebentar, duduk-duduk, nonton berita pagi seperti biasa. Kemudian jam 9 siap-siap menuju ke toko Iwan Fashion, tempat dimana saya dengan Pak Adib bertemu.

Saya berangkat bersama Nur Laila jam 9 lewat 20 menuju tempat pertemuan. Kami naik angkot menuju tempat pertemuan itu. Sesampainya disana, kami bertiga berdiskusi banyak hal. Walaupun saya masih sering menjadi pendengar, karena pengalaman beliau yang sangat luar biasa. Dari obrolan di pertemuan pertama kami dapat disimpulkan menjadi satu kata yaitu FOKUS.

Jadi dalam hal apapun, entah itu bisnis, pendidikan, profesional dan lainnya yang dibutuhkan agar dapat berkembang adalah harus dijalankan dengan FOKUS dan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan. Tanpa itu, akan sulit untuk mencapai kesuksesan.

Jangan pernah hiraukan kata-kata negatif dari orang lain, ambil positifnya aja. Asalkan kita tetap FOKUS untuk mencapai visi kita, maka kelak pasti akan tercapai.

Oleh karena itu, mulai dari sekarang, dari diri sendiri dan, dari hal yang kecil, mari kita mulai belajar FOKUS untuk mencapai tujuan.

Tetap FOKUS

dan SELALU FOKUS

Sampai ketemu Pak Adib di kesempatan lain.
Oiya pak, kalau ada acara offline saya diberitahu ya pak, saya belum pernah ikut acara offline-nya TDA nih pak. Saya ingin banyak mengenal teman-teman TDA biar tambah FUNtastic.

Salam Funtastic

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Seminggu Pulang Ke Jakarta

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya mau ngelanjutin postingan sebelumnya. Jadi selain untuk mengikuti PILKADA DKI, saya punya beberapa agenda lain. Salah satunya saya mengikuti Seminar 6 steps to massive business yang diadakan ActionCOACH di Hotel Peninsula pada tanggal 9 Agustus 2007.

Saya ikut seminar ini bareng bersama Nur Laila dan adik saya, Putri. Banyak sekali yang saya dapat dari seminar ini. Ternyata memang ada 6 langkah untuk meraih kesuksesan dalam bisnis. Dan keenam langkah tersebut sangat kompleks dan itu semua harus dimiliki oleh para pebisnis. Keenam langkah tersebut adalah, MASTERY, NICHE, LAVERAGE, TEAM, SYNERGY, dan RESULTS.

Di seminar tersebut juga akhirnya saya bertemu dengan beberapa member TDA untuk pertama kalinya, salah satunya adalah Pak Ichsan. Tetapi sayang sekali saya harus pulang terlebih dahulu, karena permasalahan transportasi, saya naik bus dari Cijantung ke tempat acara berlangsung, dan kembali lagi dengan cara yang sama. Jadi ada ketakutan tidak kedapatan angkutan sampe rumah, maklum masih kebawa kebiasaan di purwokerto. Ma’af ya teman-teman TDA, saya harus pulang terlebih dahulu, saya jadi gak bisa diskusi banyak deh. sedih rasanya. InsyaAlloh suatu saat kita pasti bertemu lagi.

Dan keesokan harinya saya menjalankan agenda berikutnya selama seminggu di Jakarta, yaitu Kulakan ke Tanah Abang. Waktu itu hari Jum’at, waktu yang begitu padat, saya berangkat bersama Nur Laila dari rumah sudah terlalu siang sekitar jam 9.30 karena sebelumnya saya harus ngurus KTP terlebih dahulu di kelurahan Cijantung, KTP sebelumnya Hilang entah kemana. Kemudian saya nunggu bus AC70 jurusan Kp.Rambutan - Tanah Abang di Ps Rebo, Waduh saya nunggu cukup lama juga sampe jam 10 an lebih. Akhirnya dapat juga bus yang saya maksud. Sampe Tanah Abang sudah jam 11.30an. Jadi tujuan pertama saya setelah turun dari bus adalah ke masjid untuk solat jum’at. Masjid di Blok F sudah penuh sesak, akhirnya saya menuju masjid yang ada di lantai paling atas Blok A. Sampainya di masjid khotbah kedua hampir selese, waduh sebenarnya kecewa juga gak denger khotbah dari awal, tetapi mau gimana lagi.
Setelah Sholat Jum’at selese saya lansung hunting apa saja yang mau dibeli, mencari-mencari dan terus mencari, tetapi yang didapat baru sedikit, belum seseuai dengan catatan yang saya saya bawa. Tetapi belum dapat semua yang dicari waktu sudah cukup sore sekitar jam 16.30an dan banyak toko yang sudah tutup. Ya.. padahal kan belum selesai, tetapi koq dah pada tutup. Berarti kulakan hari ini harus selesai dan akan dilanjutkan di hari berikutnya.

Tetapi ternyata hari Sabtu dan Minggu saya gak bisa untuk melanjutkan kulakan di Tanah Abang dan di geser ke Hari Senin. Hari Senen saya berangkat lebih pagi lagi dari hari jum’at, jam 8 sudah mulai nunggu bus jurusan Tanah Abang dari Kp. Rambutan. Dan dalam perjalanan saya mengalami kekecewaan yang sangat amat kecewa. Jalan macet lagi, bahkan di Tol sekalipun, bagi yang tinggal di Jakarta hal semacam itu pastinya bukan hal yang aneh, tetapi bagi saya hal tersebut belum terbiasa. Bisa tua di jalan nih kalo kaya gini terus. Tapi enjoy aja.

Pada hari itu saya bersama Nur Laila akhirnya sampai Tanah Abang sekitar jam 10 pagi menjelang siang. Kemudian mulai hunting sampai jam 4 sore. Dan kami sudah mendapatkan yang kami cari, yang utama adalah Underwear, kemudian ada kaos oblong, kemeja pria, celana jeans panjang dan 3/4, celana panjang bahan, kaos anak, setelan anak, celana anak dan mukenah. Cukup banyak juga memang, sampe-sampe kami keberatan bawanya.

Kemudian hari selasa keesokan harinya kami packing semua hasil kulakan di Tanah Abang. Setelah selesai packing, ternyata banyak juga yang kami bawa dan beratnya itu lho gak nahan. Waduh, banyak pikiran negatif yang terlintas tentang bagaimana cara bawanya. Ternyata setelah dijalankan tak sesulit yang saya pikirkan. Jadi intinya, KETAKUTAN KITA HANYA DALAM PIKIRAN KITA. dan kesimpulan lainnya adalah YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN. Dan itu saya sebut sebagai KEKUATAN PIKIRAN. Begitu juga dalam hal berbisnis, mindset seperti itu harus terus ditanamkan.

Menjadi pengusaha pun tidak harus langsung usaha dengan skala besar yang butuh modal besar. Dari usaha yang kecil seperti sekarang ini saya yahin akan menjadi besar kelak. Dan menjadi pengusaha memang harus menunda kesenangan terlebih dahulu pada awalnya untuk mencapai kesenangan absolut kelak.

Salam FUNtastic
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ayo Benahi Jakarta, Jakarta Untuk Semua

Assalamualaikum Wr Wb

Udah lama nih rasanya gak update blog ini. Maklum seminggu lalu sampai kemaren saya pulang ke Jakarta, mau ke warnet di sana lumayan mahal, soalnya dah kebiasaan di Purwokerto yang tarif warnetnya cuma Rp 1.500/jam. Jadinya sedikit perhitungan deh. Selain itu juga waktunya juga gak sempet tuk ke warnet. Banyak agenda yang harus dikerjakan dalam waktu seminggu di Jakarta.

Selama di Jakarta agenda pertama yang harus saya lakukan ikut Pemilihan Gubernur Jakarta (PILKADA DKI). Jadi waktu itu saya sampe Jakarta tanggal 8 jam 5 pagi, terus istirahat sebentar sampai jam 9, mandi dan kemudian sebagai Warga Jakarta yang mempunyai Hak Pilih saya berangkat ke TPS tuk milih Gubernur DKI berikutnya.

Dalam PILKADA ini saya berharap DKI Jakarta dapat berubah menjadi lebih baik, amin. Karena saya berlatar belakang pendidikan ekonomi, jadi saya berharap, pengangguran di Jakarta minimal dapat dikurangi atau bahkan DIHILANGKAN. Solusinya tentu saja dengan cara memperbanyak Lapangan Kerja BARU. Jiwa Entrepreneur terus dipupuk dalam masyarakat sejak dini. Malah menurut saya dalam hal ini pemerintah pusat maupun daerah tidak sanggup menyelasaikan masalah ini. Yang mampu adalah Pihak swasta (PENGUSAHA). Hal ini tercermin dalam penelitian skripsi yang sedang saya lakukan, yang menyimpulkan bahwa hubungan antara Investasi Pemerintah berbanding negatif dengan PDB Indonesia, sedangkan Investasi Swasta Dalam Negeri maupun Asing mempunyai hubungan positif.

Jadi sekarang kita jangan terlalu banyak berharap pada pemerintah untuk menciptakan Lapangan Kerja baru. Dan sebaiknya kitalah yang berperan dengan menjadi pelaku dari penciptaan Lapangan Kerja baru dengan cara BE AN ENTREPRENEUR. Dan pada suatu saat nanti Indonesia akan mengimpor tenaga kerja dari Negara lain.

Dengan jumlah pengangguran yang dapat dikurangi, maka kesejahteraan pun akan meningkat yang pada akhirnya kemiskinan pun akan berkurang. Sangat teoritis memang, tapi apa salahnya kita coba. Dan pemerintah hanya bertugas memudahkan segala perijinan tentang investasi atau membuka lapangan kerja baru, jalur birokrasi yang tidak jelas harus dihilangkan, dan mental para birokrat pun harus diperbaiki.

Sebagai warga DKI Jakarta mari kita dukung Gubernur terpilih dalam memimpin Kota yang sangat kompleks ini. Ingat!! kata yang digunakan disini adalah pemimpin bukan penguasa.

AYO BENAHI JAKARTA, JAKARTA UNTUK SEMUA

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jumat, Juli 27, 2007

Instrospeksi Diri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebenernya sih saya lagi bingung nih mau posting tentang apa..
Tapi saya coba aja deh, biasanya sih kalo lagi nulis punya prinsip jangan pikiran apa yang mau ditulis tapi tulis apa yang dipikirin.

Dikit lagi kontrakan kios Mie Sehat saya habis, sekitar 5 bulan lagi. Tapi sampe sekarang belum nyari-nyari tempat baru lagi, pertama memang belum punya bayangan mau pindah ke daerah mana yang lebih strategis, yang kedua memang anggarannya lagi kepepet.

Warung mie saya pada 6 bulan pertama penjualan sangat luar biasa, bisa rata-rata 4 kg sehari, atau hampir 100 mangkok per hari. Saya pikir setelah dalam tempo 6 bulan penjualan usaha saya stabil maka seterusnya akan seperti itu, seperti usaha saya terlebih dahulu (Lekker Crepes). Tetapi kenyataannya, setelah 6 bulan berlalu penjualan mulai menurun drastis, yaitu untuk menyentuh angka 1 kg per hari saja susah.

Gejala-gejala penjualan menurun tidak dapat terlihat, atau tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Setelah itu muncul masalah-masalah internal dalam usaha saya. Saat itu saya memiliki 3 orang karyawan yang bantu saya dalam menjalankan usaha ini. Ada salah satu karyawan saya membuat ulah dan telah menyalahgunakan kepercayaan yang saya telah berikan, dan hal itu diketahui oleh temannya sesama karyawan saya, dan dia mengadukan ulahnya itu pada saya. Saya jadi makin pusing aja, penjualan menurun, keadaan internal nggak kondusif, uuhh, pussiiinggg.

Kemudian setelah melakukan investigasi, saya memutuskan untuk memberhentikan karyawan saya yang berbuat ulah tersebut. Sekarang dia sudah Almarhum, sebulan yang lalu karena sakit (kalo saya punya salah, ma'afkan saya mas, semoga amal perbuatan mas diterima disisi Allah SWT, AMin).

Setelah itu, saya memang telah berbuat kesalahan dalam memulai bisnis ini, yaitu tidak menyediakan biaya marketing untuk beberapa bulan pertama dalam rincian modal saya. (tepatnya sih saya sudah saya sediakan, tapi ada hal lain yang menyebabkan itu terjadi)

Kejadiannya seperti ini, pada awal saya berencana membuka usaha ini, saya sudah membuat pos-pos untuk penyediaan modal yang diperlukan, termasuk biaya marketing untuk beberapa bulan pertama. Namun pada suatu ketika sebelum uang itu digunakan, teman saya meminjam uang tersebut untuk modal dia sebagai broker komputer, yang katanya dalam waktu 3 hari akan dikembalikan pada saat kliennya melakukan pembayarannya padanya. Namun yang terjadi, memang pembayaran ordernya tepat waktu yaitu 3 hari pada teman saya itu, yang menjadi masalah adalah uang tersebut tidak tahu apa alasannya tiba-tiba dipakai kakaknya yang juga bisnis di bidang IT. Kakaknya tersebut tidak ijin terlebih dahulu pada saya, padahal uang itu sangat saya perlukan. Ternyata eh ternyata, uang tersebut digunakan untuk menambah modal usahanya yang sedang dapat order besar dari salah satu BUMN ternama untuk wilayah Purwokerto.

Dia menjanjikan tanggal pengembaliannya, tetapi setiap saya kesana selalu saja minta waktu untuk melunasinya, dan tanggalnya selalu direvisi terus. Hal tersebut membuat saya kebingungan, sebentar lagi launching Usaha Mie Ayam Sari Perto, modal masih kurang, beserta rencana biaya marketing untuk beberapa bulan ke depan.

Tetapi saya gak menyerah, Alhamdulillah teman saya Agus, membantu kekurangan modal saya, saya dipinjamkan sejumlah uang olehnya. Serta kawan saya Junjun yang terus memberikan dukungan moral pada saya dan tentunya yang paling berpengaruh adalah kekuatan Nur Laila Nugraheni serta Orang Tua saya. Dahsyat man.. Thanks All !!

Alhmadulillah Mie Sehat Sari Perto dapat dibuka juga pada tanggal 1 April 2006.

Seperti cerita di awal, 6 bulan pertama usaha saya luar biasa ramainya. Namun setelah itu, mengalami penurunan yang sangat drastis. Saya coba instrospeksi, dan hasilnya adalah :

  1. Marketing yang saya lakukan tidak berkelanjutan karena biaya marketing yang sangat minim.
  2. Kemudian masalah internal yang seharusnya tidak terjadi dalam suatu usaha.
  3. Kurang inovasi produk.

Jadi, para pembaca jangan pernah mengulangi kesalahan yang saya lakukan, cukup saya saja. Mudah-mudahan bisa pelajaran untuk kita semua khususnya tuk saya.

Terima kasih
Salam Entrepreneur
Tetap Semangat

Wassalamualaikum Wr Wb

Jumat, Juli 20, 2007

Fenomena Pengangguran

Assalamualaikum Wr Wb

Dalam kesempatan kali ini saya hanya ingin mengutip dari beberapa sumber tentang fenomena pengangguran, mudah-mudahan bisa jadi bahan renungan kita semua.

"Tahun 2009 ada 116,5 juta orang di Negeri ini serbu pasar kerja !!"
SERAM! Kondisi sebagaiman judul di atas akan melanda negeri ini tahun 2009. Ketika itu dari perkiraan jumlah penduduk 228,9 juta orang, sebanyak 168,9 juta jiwa atau 73,3 persen diantaranya merupakan penduduk usia kerja. Dari jumlah ini, 116,5 juta orang atau 69 persen dari penduduk usia kerja dipastikan menyerbu pasar kerja sehingga sangat "menakutkan" karena pertumbuhan ekonomi belum jelas besarannya. (sumber : kompas)

"Pengangguran Terdidik pun Melimpah-Ruah"
Fenomena pengangguran di negeri ini semakin beragam. Tak hanya dari golongan kurang terdidik. Pengenyam pendidikan tinggi pun tak luput dari ancaman itu. Kini lebih dari 1,5 juta sarjana dan ahli madya telah menganggur. (Diambil dari sebuah Koran)

dan artikel dibawah ini saya ambil dari selebaran sebuah lembaga pendidikan yang menurut saya cukup layak untuk ditampilkan.

Mengapa Banyak Pengangguran ??


  1. Masyarakat Indonesia masih memandang Gelar Kesarjanaan sebagai sebuah GENGSI dan KEHORMATAN.
  2. Berkaitan dengan poin 1 di atas, maka masyarakat Indonesia pun melihat peluang besar bisnis adalah bisnis pendidikan. TIDAK SEDIKIT perguruan tinggi yang menomorduakan kualitas dan SANGAT JARANG perguruan tinggi yang bertanggung jawab terhadap lulusannya untuk bisa diserap dunia kerja apalagi membantu lulusannya untuk bisa membuka lapangan kerja.
  3. Berkaitan dengan poin 2 di atas, hingga saat ini ada 2874 perguruan tinggi yang tercatat di Indonesia.
Mari kita sama-sama hitung :

Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini 2.874. Berapa sarjana yang diluluskan setiap tahun oleh masing-masing Perguruan Tinggi tersebut? Yang pasti angkanya bervariasi. Mungkin berkisar antara 500 s/d 8000. Kita asumsikan saja setiap perguruan tinggi meluluskan 1000 Sarjana. Berarti 2.874 X 1000 = 2.874.000 orang Sarjana yang dicetak Indonesia setiap tahunnya. Lalu berapa orang sarjana yang dibutuhkan oleh negeri ini setiap tahun atau yang dapat diserap di dunia kerja? Secara pasti data tersebut tidak diketahui. Dahulu, seorang menteri mengatakan bahwa Indonesia setiap tahunnya membutuhkan 75.000 sarjana. Jika angka ini benar, berapa sarjana yang menganggur dalam setiap tahunnya. Coba saja dihitung, 2.874.000 - 75.000 = 2.799.000 orang sarjana yang menganggur setiap tahunnya.Jumlah yang tidak sedikit...

Ada lagi sebuah cerita yang cukup pelik yang diambil dari media cetak nasional,
Ada seorang pengusaha mencari tenaga kerja. Tenaga kerja yang dicarinya tersebut minimal berpendidikan SMP. Kemudian dibuatlah sebuah iklan lowongan di media cetak. Dari iklan tersebut telah banyak lamaran yang masuk. Yang menjadi menarik dalam cerita ini bukan dari banyaknya lamaran yang masuk tetapi lebih dari 80 persen pelamar adalah SARJANA..

Oke, setelah membaca tulisan di atas, apa yang ada dalam benak pembaca sekalian??
Masih adakah keinginan untuk tetap mencari-cari kerja??
Atau mungkin pikiran tersebut sudah berubah menjadi bagaimana cara membuat lapangan kerja? Bila memang ini yang keluar dari benak Anda, maka Alhamdulillah, jumlah pengangguran dalam cerita-cerita di atas akan berkurang diserap oleh perusahaan Anda kelak, Amin..

Semuanya saya kembalikan kepada persepsi para pembaca.
Terima kasih

Wassalamualaikum Wr Wb

Take Action to be ENTREPRENEUR

Minggu, Juli 15, 2007

Menjemput Rejeki

Assalamualaikum Wr Wb


Tadinya sih saya hari ini gak mau nge-blog dulu, tapi pas tadi saya lihat artikel-artikel di komputer saya, saya nemuin tulisan yang menurut saya pas bangat untuk di muat di blog saya. Tulisannya di bawah ini, selamat membaca dan renungkan dengan baik, InsyaAlloh berguna.


MENJEMPUT REJEKI


Setengah jam menjelang makan siang, dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti. Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut. "Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi," akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab, sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang dengan bara arang sebagai pemanasnya. Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya. "Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling," iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh. "Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin," jawabnya panjang. Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Bejo ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat.


Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna. "Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apapun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti," lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya. "Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?" pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras. "Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di hari penghakiman kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki." Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Bejo. Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi. Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Bejo termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan. Sewaktu kecil saya sering membeli kue rangi, tidak hanya karena nikmat rasanya melainkan juga harganya pun murah. Sekarang ditambah lagi, kue rangi tak sekadar nikmat dan murah, tapi Pak Bejo pedagangnya membuat kue rangi itu semakin lezat dengan kata-kata hikmahnya. Lagi pula saya tak perlu membayar untuk setiap petuahnya itu. (Author Unknown)

Kamis, Juli 12, 2007

Meraih Rejeki Dari "Daleman"

Assalamualikum Wr. Wb

Jumpa lagi bersama saya..
Lama tak posting, rasanya jadi aneh pas mau posting lagi, jadi bingung..
Tapi saya cuek aja ngetik, sapa tau ntar lancar lagi.

Ok, sekarang saya mau cerita tentang bisnis bareng rekan bisnis saya yang sekaligus calon istri saya, yang udah jalan sekitar 1 tahun ke belakang, tetapi baru benar-benar efektif 1 bulan ini. Bisnis itu merupakan ide dari dia bareng sama temennya. Terus saya ikutan investasi, walalupun nilainya kecil pada saat pertama kali jalan. Tetapi dengan menggunakan prinsip sedikit-sedikit lama jadi bukit kami langsung aja jalan dengan modal apa adanya serta dibantu permodalan dari temen kami lainnya. Bisnis yang kami jalani adalah bisnis underwear door to door.

Dengan membaca pasar di sekitar kami adalah mahasiswa nge-kost, maka kita memilih untuk mencoba menjemput rejeki dari kos-kosan satu ke kos-kosan lainnya. Dengan asumsi kami bahwa mahasiswi yang ngekos males untuk membeli underwear di pasar yang notabene harganya lebih murah dan mereka lebih senang membelinya di Dept.Store walaupun dengan harga yang lebih murah. Selain itu, mungkin juga para mahasiswi ada perasaan malu untuk membeli underwear di tempat umum.

Pertama kali beroperasi ke suatu kos-kosan mahasiswi kami langsung merasakan betapa besarnya prospek bisnis ini disini. Apalagi kami menjualnya dengan harga yang lebih murah dengan kualitas Dept.Store. Sehingga saya berpikir, ternyata bisnis yang selama ini tak pernah saya pikirkan malah menjadi begitu menggoda untuk terus mengembangkan bisnis itu.

Memang dalam bisnis ini saya posisi saya bukan marketer, saya hanya investor kecil-kecilan dan juga sebagai tenaga transportasi sang marketer yaitu rekan bisnis saya yang sekaligus calon istri saya. Walaupun saya tak ikut masuk ke dalam kos-kosan mahasiswi untuk berjualan, tetapi dari luar saya sudah dapat merasakan aura postif dari bisnis ini. Luar biasa..

Minggu kemaren kami baru aja menambah stok barang. Padahal baru berjualan satu mingguan lebih dikit, kami sudah bisa menambah stok barang menjadi hampir 2 kali lipatnya. Minggu ini pun penjualan cukup bagus, padahal prediksi saya bulan Juli ini penjualan akan sedikit menurun karena di Kampus Unsoed sedang Libur Semester, sehingga banyak mahasiswi ngekos pulang ke kota asal mereka.

Jangan pernah lihat suatu bisnis dengan modal yang besar, tapi lihatlah modal yang kecil akan menjadi besar.

FUUUNtastic!

Salam Entrepreneur

Sabtu, Juni 30, 2007

Lulus, Berwirausaha dan Menikah

Assalamualaikum Wr Wb

Apa kabar pembaca budiman?
Udah mirip ustadz terkenal belum?

Sekarang, penantian panjang selama hampir lebih dari lima tahun kuliah di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto hampir tercapai yaitu memperoleh gelar kesarjanaan (baca:LULUS). Bagi sebagian orang gelar kesarjanaan adalah hal luar biasa, namun tidak bagi saya (maaf bukan berarti sombong). Tetapi saya mencoba realistis, sudah banyak teman-teman saya sudah memperoleh titel sarjana di belakang namanya sampai sekarang belum terlihat lebih baik dari sekarang. Bahkan data berbicara bahwa jumlah pengangguran terdidik di Indonesia setiap tahunnya selalu bertambah dengan angka yang fantastis. Jadi kesimpulannya adalah SARJANA tidak menjamin dalam menuju SUKSES.

Namun bagi saya, lulus dari bangku perguruan tinggi sangat berarti. Karena selama ini dengan status sebagai Mahasiswa pikiran saya terbagi yaitu wirausaha, cepet lulus, dan agar saya dapat cepat nikah. Jadi dengan saya lulus nanti diharapkan dapat mengurangi beban pikiran yang harus saya hadapi dan lebih fokus dalam berwirausaha dan mempercepat proses pernikahan saya dengan jodoh saya tentunya.

Mengapa pada saat ini masih saja ada orang yang setelah lulus ingin mencari kerja di perusahaan - perusahaan asing atau juga sebagai Pegawai Neger Sipil (PNS). Padahal mereka sudah tau bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia masih sangat sedikit jadi tidak mungkin dapat menampung semua permintaan sebagai karyawan. Seharusnya pola pikir seperti itu sudah tidak ada untuk saat ini, yang seharusnya adalah pola pikir yang lebih mengutamakan tentang berwirausaha, dan memupuk mental entrepreneur dalam diri. Tetapi itu semua kembali pada diri masing-masing orang. Yah ini hanya sebagai bahan renungan kita semua saja.

Para pembaca yang budiman...

Pengalaman berwirausaha saya memang belum sedahsyat orang-orang yang telah sukses. Tetapi bagi saya sudah dapat meningkatkan mental dalam menjalankan usaha dan semakin dapat belajar dari pernah saya lakukan. Memang berwiruasaha tidak dapat tiba-tiba kita kaya tetapi semua butuh proses yang membuat kita belajar tentang arti hidup. Dan bagi saya pada saat berwirausaha belum juga berhasil maka itu saya sebut sebagai menunda kebahagiaan di masa depan yang akan diraih. Pasti semua wirausahawan pernah mengalami kegagalan, tetapi bagi mereka disitulah letak seni dalam berwirausaha, jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya dan terus belajar dari kegagalan di masa lalu dapat membuat mental tambah kuat, dan pada akhirnya akan menikmati kesuksesan.

Sekarang sayan memang sedang dalam masa yang sulit dalam berwirausaha, warung mie yang saya buat belum juga ada tanda-tanda menjadi lebih baik. Tetapi saya yakin saya sudah ada pada jalan yang benar menuju kesuskesan di masa yang akan datang. Dan itu semua Insyaalloh akan tercapai selama saya terus berusaha untuk mencapainya.

Dan kenapa saya mengangkat topik tentang pernikahan juga. Hal itu semata-mata karena keinginan saya dapat segera menikah pada usia muda. Kenapa? Sementara banyak orang yang lebih senang menunda pernikahannya walaupun sudah mampu secara financial. Menurut saya pernikahan adalah sebuah keajaiban yang dapat merubah segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Saya jadi teringat pada saat mengikuti seminar dengan pembicara Pak Hasyim Abdullah (ketua JPMI Yogyakarta), beliau bertanya kepada peserta seminar "Muda Kaya Raya Mati Masuk Surga" pada awal materi yang akan diberikan "Yang sudah menikah acungkan tangan", beliau bertanya demikian. Dan yang mengacungkan tangan hanya beberapa orang saja. Kemudian beliau berkata "Mau kaya koq pada belum nikah, gimana mau kaya".

Maka setelah kejadian itu keinginan saya untuk menikah dalam usia muda semakin kuat saja. Toh dalam ajaran Islam menikah muda itu dianjurkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan..

Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua, bahwa :

  1. gelar sarjana bukanlah segalanya
  2. berwirausahalah, maka kita akan bermanfaat, baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain
  3. menikahlah pada usia muda, sesungguhnya hal itu dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

Terima kasih

Mohon kritik dan saran

Salam Entrepreneur and DAHSYAT

Jumat, Juni 29, 2007

Baru Bisa Bikin Blog

Assalamualaikum Wr Wb
Kayanya koq saya gaptek bangat ya, hari gini kagak bisa bikin blog.And hari sabtu minggu lalu (23 June) udah nyampe puncak-puncaknya, temen saya Hendra udah berhasil jualan kaos lewat blog yang dia buat,hebat doi (dalam hati doang,sambil malu). Akhirnya beberapa hari saya belajar otodidak gimana cara buat blog dan akhirnya sekarang dah dikit-dikit bisa,masih cupu sih hasilnya, tapi lumayan untuk permulaan.Matur Nuwun lho Ndra dah bikin kepengen bangat bikin blog.

Kayanya sih seru juga bisa cerita-cerita lewat blog, curhat, sharing kehidupan, dan banyak lagi fungsinya, bahkan untuk jualan aja bisa. Artinya kita bisa punya bisnis dari blog, Luar BIASA..

Dunia sekarang sudah gak ada batasan wilayah lagi,semuanya bisa dilakukan dengan sekali CLICK.Peluang bagi mereka yang peka dalam urusan bisnis.Sekali Luar BIASA..

Sebenernya sih kalo ada mau ngajarin saya nge-blog yang keren saya mau bangat tuh,kayanya bakal cepet pinter kalo ada yang ngebimbing ketimbang otodidak.Ada yang mau gak ya???

Ya udah deh,kalo ada yang mau hubungi saya ya!!

And nantikan pengalaman-pengalaman saya,curhatan saya,atau bahkan peluang bisnis yang akan saya informasikan di kesempatan berikutnya.

Bye All
Selamat nge Blog

Kamis, Juni 28, 2007

Assalamulaikum Wr.Wb

Salam kenal,
Nama saya Eka Kurniawan Untoro,tapi panggil saja Eka.
22 tahun yang lalu saya dilahirkan di kota jakarta.
Saat ini saya sudah memutuskan untuk 100% mungkin lebih untuk hidup di jalur entrepreneur,walaupun pada awalnya sulit.Dengan latar belakang orang tua yang bukan pengusaha (baca:PNS), saya tak pernah diajarkan berwirausaha sejak dini.Sampai pada akhirnya saya kuliah di UNSOED Purwokerto dan mulai mengenal dunia penuh resiko ini.Sampai sekarang saya sudah pernah menjalani beberapa jenis usaha,dari jasa ketik panggilan antar kos-kosan,jualan minuman setiap acara registrasi di kampus,jualan crepes sebagai terwaralaba Lekker Crepes,dan Sekarang saya sedang menekuni Usaha Mie Ayam dengan konsep Mie Sehat di dekat kampus UNSOED, selain itu saat ini juga bareng dengan partner bisnis saya menjalani usaha underwear shop keliling door to door di kos-kosan sekitar kampus.
Perjuangan yang cukup melelahkan,tapi belum seberapa bila kita melihat jauh ke depan tentang kesuksesan yang akan dicapai.Hal yang paling sulit yang saya lakukan adalah pada saat memutar mind set pikiran saya dari konvensional (cari pekerjaan) menjadi modern (wirausaha), dengan latar belakang orang tua saya yang bukan pengusaha cukup sulit untuk merubahnya.

Tetapi dengan lingkungan yang mendukung dan kebetulan saat ini saya sedang merantau di Purwokerto untuk menuntut ilmu sudah cukup menjadi modal dasar saya untuk merubah mind set saya.Sehingga saya percaya, dalam buku Purdhie Chandra yang berjudul Menjadi Pengusaha Sukses ditulis bahwa salah satu modal dalam berwirausaha adalah Berani Merantau.

Maka merantaulah kawan-kawan bila Anda ingin memiliki peluang sukses yang lebih besar.Karena sudah terbukti, banyak pengusaha cina yang sukses di Indonesia, pengusaha RM Masakan Padang yang nota bene berasal dari Padang banyak yang sukses di daerah lain, dan masih banyak contoh lainnya.

Kayanya dalam kesempatan kali ini, sampai disini dulu ya.

Matur Nuwun
Salam Entrepreneur

Your Ad Here

Acara Seminar Financial Revolution

Gunung Slamet