Selasa, Agustus 21, 2007

Energi Positif vs Energi Negatif

"Saya sekarang sedang gundah. Saya merasa kecil. Saya sedang jatuh. Saya merasa tidak mampu. Pokoknya semuanya yang negatif sedang berada pada diri saya.."

Keluhan tersebut sering sekali terjadi pada diri kita..

Lingkungan sekitar, teman-teman sekitar, sahabat kita, dan keluarga kita sangat menentukan pola pikir kita, apakah akan positif atau negatif.

Kita akan positif di lingkungan yang positif.

Dan Kita akan negatif di lingkungan yang negatif.

Memang seperti itu adanya.

Semuanya tanpa kita sadari.

Disaat kita memiliki sebuah ide brilian yang positif dan ide tersebut diceritakan pada lingkungan yang negatif, maka ide kita akan ditolak. Ada dua kemungkinan sikap kita. Pertama bila pikiran dan hati kita lemah langsung berpikir yang sama dengan lingkungan kita dan akhirnya ide tersebut terbuang sia-sia. Kedua bila pikiran dan hati kita kuat dan tetap teguh pada ide kita, maka kita akan pergi mencari lingkungan lain yang positif dan mendukung kita malah ide kita akan lebih berkembang lagi.

Sebagai contoh, seseorang menceritakan keinginannya menjadi Pengusaha pada teman-temannya. Kemudian teman-temannya itu memberi tanggapan seperti ini : "ngapain lo jadi pengusaha?" "Emangnya lo punya modal?" "Entar rugi lo?" "Emang lo bisa apa?" "mending kaya kita-kita, dah pasti tiap bulan dapat gaji, gak pusing-pusing lagi"

Kira-kira apa yang terjadi dengan si calon Pengusaha tadi? Secara otomatis pikirannya akan memikirkan kembali keinginannya itu. Entahlah dia akan melanjutkan visinya itu atau tidak, yang pasti di dalam pikirannya sudah ada rencana untuk membatalkan rencana itu. Dan semua itu tergantung dari lingkungan dan kekuatan positif yang dia punya.

Hal tersebut juga dapat berlaku di dalam lingkungan keluarga kita. Bila anda berpikir kembali, sejak kecil kita sudah diberi energi negatif tentang entrepreneur. Kita selalu dipesankan oleh orang tua kita "belajar yang pinter nak! Lulus dengan nilai yang baik! Terus kuliah di PT ternama! Lulus dengan IP diatas 3! Setelah itu kamu cari kerja di Perusahaan yang bonafit!".
Selalu saja hal tersebut yang dipesankan orang tua kepada anaknya. Dan itu tidak sedikit, coba tanya pada diri Anda sendiri, apakah orang tua kita dulu seperti itu.

Dan pada akhirnya pesan-pesan tersebut telah tertanam pada diri Anda sampai sekarang. Dan akhirnya anda pun akan kesulitan disaat kelak berkeinginan menjadi Pengusaha.
Maka sebaiknya bila kita mempunyai suatu visi dan atau minat, maka sebaiknya kita juga bergabung dengan orang-orang yang memiliki visi dan atau minat yang sama.

Contohnya, bila Anda mempunyai minat menjadi Entrepreneur atau ingin beralih dari karyawan menjadi pengusaha maka ada baiknya bergabung dengan Komunitas Tangan Di Atas (TDA). Maka nantinya energi yang timbul adalah energi positif.

Jangan sampai "salah kamar", nanti malah energi negatif yang muncul !!

To Be Entrepreneur
Salam FUNtastic!!

Tidak ada komentar:

Your Ad Here

Acara Seminar Financial Revolution

Gunung Slamet